Transformasi Budaya Berperilaku di Ruang Digital: Ahmed Fernanda Desky, M.Si. Hadir sebagai Narasumber Workshop Bertajuk “Masyarakat Virtual dan Masyarakat Madani”

Medan, 24 Mei 2025 – Dosen Prodi Sosiologi Agama FIS UIN Sumatera Utara, Ahmed Fernanda Desky, M.Si, didaulat sebagai salah satu narasumber workshop bertajuk “Masyarakat Virtual dan Masyarakat Madani”. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sosiologi Kota Medan menggandeng Program Studi Sosiologi FISIP Universitas Sumatera Utara (USU), Ikatan Sosiologi Indonesia (ISI) Wilayah Sumut serta Penerbit buku Masmedia Buana Pustaka yang  memperkokoh ruang kolaborasi di kegiatan ini.

Pada sesi workshop, turut hadir dosen tetap Prodi Sosiologi Fisip Universitas Sumatera Utara, Rahman Malik S.Sos., M.Sos, sebagai narasumber yang memberikan refeklesi para guru tentang fenomena masyarakat virtual di kehidupan sehari-hari. Acara yang dimoderatori Ahmad Yasser Effendi, M.A., yang juga merupakan dosen tetap Prodi Sosiologi Agama FIS UIN Sumatera Utara ini juga turut malancarkan jalannya diskusi.

Di tengah semakin kompleksnya perubahan sosial akibat kemajuan teknologi digital, peserta yang mayoritas berprofesi sebagai guru pengampu mata Pelajaran Sosiologi Tingkat SMA/MA kota Medan, Dosen, dan Alumni Sosiologi Fisip USU turut berkumpul untuk berdiskusi dalam melihat fenomena masyarakat di era digital. Kehadiran kedua narasumber ini menjadi warna tersendiri dalam diskusi akademik khusunya dalam mengupas isu-isu kontemporer seputar transformasi masyarakat madani menuju masyarakat virtual akibat kemajuan teknologi informasi dan ruang sosial digital.

Ahmed Fernanda Desky, sebagai penulis buku teks pelajaran Sosiologi dan Antropologi Tingkat SMA/MA yang diterbitkan oleh Masmedia Buana Pustaka, membawakan materi diskusinya tentang “Individualisme di Ruang Digital: Antara Fenomena Teknologi dan Transformasi Budaya Berperilaku Masyarakat Virtual”.  Ia menjelaskan “Pentingnya bagi kita dalam menempatkan istilah masyarakat madani, masyarakat digital dan masyarakat virtual. Kita juga perlu meningkatkan pemahaman kritis tentang paradigma perilaku sosial menurut ahli sosiologi yang sedang populer saat ini dalam mengkaji masyarakat dan teknologi digital. Individu atau dapat disebut sebagai aktor sosial kini sedang tergerus perkembangan teknologi di ruang digital dapat memengaruhi budaya berperilakunya sendiri.”

Dalam sesi diskusinya, ia mendesiminasikan secara singkat beberapa hasil riset seputar masyarakat di ruang digital, berbagi pengalaman dalam menulis buku, dan studi empiris sebagai tenaga pendidik baik di sekolah hingga di perguruan tinggi kepada para peserta.

“Guru harus memanfaatkan platform digital dan literasi digital dalam mengembangkan sistem pembelajarannya kepada siswa. Sebab, untuk membaca buku teks mata pelajaran saat ini pun sudah melibatkan smartphone, laptop ataupun komputer agar kita bisa mengakses referensi tambahan di buku-buku tersebut, ditambah lagi saat memberikan tugas evaluasi diri, tugas pengayaan seperti keterampilan atau berdiferensiasi maupun tugas proyek kepada siswa pun sudah menggunakan platform digital sebagai alat pendukunganya. Oleh karena itu, kreativitas dan inovasi guru dalam mengawasi pemanfaatan teknologi digital juga sangat penting untuk ditingkatkan. Sebab ada nilai kejujuran, adab, norma dan moralitas siswa amat penting untuk diawasi, dicermati dan dievaluasi secara bersama. Kesadaran sosiologis seperti inilah penting untuk ditingkatkan karena ini adalah salah satu kunci untuk membentuk generasi madani di ruang digital” jelas beliau dalam pemaparannya.

“Transformasi budaya masyarakat madani di ruang digital membuat kita paham akan adanya Masyarakat baru di era modern saat ini yaitu Masyarakat virtual. Oleh sebab itu, guru sosiologi memiliki peran sentral dalam membekali siswa agar mampu menavigasi dunia digital dengan perspektif kritis dan etis. Masyarakat virtual bukan hanya ruang baru untuk interaksi, tetapi juga arena baru dalam mengkonstruksikan identitas sosial,  arena konflik, dan dominasi kelompok sosial.” Ujar Ahmed Fernanda Desky yang juga pengurus Ikatan Sosiologi Indonesia (ISI) Wilayah Sumut.

Sesi selanjutnya, kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Kompetensi Sosiologi”, yang melibatkan guru dan alumni untuk berdialog secara partisipatif mengenai penguatan peran sosiologi di tengah perubahan zaman. Kegiatan ini disambut hangat oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Provinsi Sumatera Utara, Yafizham Parinduri, S.Sos., M.AP, yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas inisiatif MGMP Sosiologi Kota Medan dan Prodi Sosiologi FISIP USU dalam mempertemukan para guru dengan akademisi dan profesional sosiologi.

Ketua Prodi Sosiologi FISIP USU, Drs. T. Ilham Saladin, M.SP, menyampaikan bahwa acara ini tidak hanya menjadi ruang ilmiah, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan kolaborasi alumni lintas angkatan dari berbagai profesi yang bisa mempererat jejaring akademik. Kehadiran Ikatan Sosiologi Indonesia (ISI) Wilayah Sumut yang diketuai oleh Rusdy, S.Sos., M.Sos, telah menjadikan organisasi ini sebagai daya tarik tersendiri bagi para alumni sosiologi di seluruh Indonesia, pungkasnya. Acara ini kemudian secara resmi dibuka oleh Dekan FISIP USU, Dr. Hatta Ridho, S.Sos., M.SP, yang dalam sambutannya menunjukkan komitmen FISIP USU dalam mendukung setiap rangkaian acara tersebut.

Diakhir sesi, Penerbit Masmedia Buana Pustaka memberikan doorprize kepada 10 peserta terbaik terkhusus untuk guru-guru berupa buku teks pelajaran Sosiologi dan Antropologi tingkat SMA/MA karya Ahmed Fernanda Desky, M.Si yang nantinya dapat dimanfaatkan sebagai bahan materi ajar kepada para siswa di sekolah mereka masing-masing. Melalui kegiatan ini, terlihat bahwa kolaborasi lintas sektor pendidikan seperti sekolah, universitas, organisasi profesi, dinas pendidikan dan penerbit buku dapat membentuk ekosistem pembelajaran yang kuat dan relevan dengan zaman. Workshop ini bukan hanya pertemuan ilmiah, melainkan juga sebuah gerakan kolektif menuju pendidikan sosiologi yang transformatif, reflektif, dan adaptif.

Feby Aulia Tuntaskan Pengabdian Masyarakat Sebagai Relawan Pengajar Muda

Deli serdang. Mahasiswa Program studi Sosiologi agama, Feby Aulia dinobatkan sebagai pengajar muda gerakan Sumut mengajar batch 17 tahun 2024-2025. Kegiatan sebagai relawan ini sudah berlangsung pada tanggal 31 Januari sampai 14 Februari 2025 di Desa Kutalimbaru Deli Serdang.

Feby Aulia menceritakan keterlibatannya pada yayasan Gerakan Sumut Mengajar (GSM) ini karena yayasan ini bergerak untuk mengajak semua pihak ikut andil dalam menyelesaikan masalah pendidikan di sumatera utara. Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk meningkatkan literasi dan kualitas pendidikan di sumatera utara, khususnya di daerah yang sulit di jangkau dan jauh dari akses pendidikan. Kegiatan dilakukan oleh mahasiswa kurang lebih 250 orang dari berbagai universitas baik didalam kota ataupun di luar kota.

Selama masa pengabdian kegiatan yang kami melakukan adalah mengajar ke sekolah dasar dengan memberikan program kelas seperti mengadakan kelas bencana, kelas ecobrick, kelas kreatvitas, kelas seni budaya dan sebagainya, “

Kemudian dilanjutkan dengan les sore di posko Desa. Disana kami membantu anak-anak desa untuk mengerjakan serta memberikan arahan untuk mengerjakan tugas atau PR yang diberikan oleh guru-guru mereka di sekolah. Dia juga menceritakan sebelum melakukan pengabdian ke Desa, para reawan sudah diberikan pembekalan memalui via zoom dan ada yang tatap muka yang memiliki berbagai tema. Seperti Managemen Organisasi, Puisi Speacking, Kisah inspirasi relawan, Asyik Berorigami Souvenir unutk Guru, dan pembekalan terakhir yang sudah dibagi berkelompok pada penetapan desa masing-masing. Dengan tema Persiapan Pengabdi.

Di malam hari nya kami mengadakan shalat maghrib dan isya berjamaah di masjid desa, dan mengaji bersama setelah ba’da isya. Adapun kami melakukan kegiatan wirit di setiap malam  jum’at dan hari jum’at. Kegiatan ini dilakukan seminggu sekali, “ tambahnya.

Adapun di waktu senggang kami melakukan kegiatan mandi-mandi di pemandian alam tarigan group yang dimiliki oleh bapak kepala desa kami yaitu Bapak Surya tarigan S.Pt. Diakhir acara, kami mengadakan makan bersama serta melakukan Penutupan kegiatan ini dengan bersalaman kepada seluruh warga sebagai bentuk pamitan dan ucapan terima kasih.

Sementara itu, Ketua Program Studi Sosiologi Agama, Neila Susanti, M.Si didampingi oleh Sekretaris Prodi, Rholand Muary mengapresiasi pengabdian masyarakat yang sudah dilakukan oleh mahasiswinya. Dia berharap kegiatan relawan mengajar ini juga bisa diikuti oleh mahasiswa SA lainnya agar menambah pengatahuan dan pengalaman selama masa studi. (RM/FA)