Prodi SA Jajaki Kerja Sama dengan KN LWF

Pematang Siantar. Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara menjajaki kerja sama kembali dengan Komite Nasional (KN) Luthreran Word Federations (LWF) di kantornya saat undangan diskusi Membuka Pertemuan Lintas Agama untuk Meningkatkan Toleransi dan Hak Asasi Manusia di Sumatera Utara (16/04)

Dalam pembukaan acara, Rev Dedi Pardosi, Direktur KN-LWF, menyambut para peserta dan menggarisbawahi pentingnya dialog antaragama dalam memperjuangkan perdamaian dan kerukunan. Partisipan yang hadir berasal dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, mahasiswa, dan perwakilan organisasi keagamaan. Pertemuan ini menjadi forum bagi para peserta untuk saling berbagi cerita tentang pengalaman mereka dalam menjaga keberagaman, mengatasi tantangan dalam dialog antaragama, dan mendorong inisiatif-inisiatif yang memperjuangkan toleransi dan hak asasi manusia. Langkah awal kolaborasi dengan organisasi Inclusive Citizenship and Human Rights (ICHR) dari Norwegia juga diumumkan, dengan tujuan meningkatkan inklusi minoritas agama di wilayah yang dilanda konflik di beberapa negara.

ICHR menyambut baik pengalaman dari Indonesia, khususnya Sumatera Utara, sebagai sumber daya berharga untuk kursus online mereka yang bertujuan untuk memperluas pemahaman tentang hak asasi manusia dan keragaman agama. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan langkah konkret dalam memperjuangkan perdamaian dan kerukunan di Indonesia serta menjadi model bagi upaya serupa di wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa.Dosen Prodi Sosiologi Agama yang hadir dalam kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Program Studi Sosiologi Agama, Rholand Muary, M.Si dan dosen senior Sosiologi Agama, Dr Irwansyah, M.Ag. (RM/Ist)

Pelepasan PKL Sosiologi Agama : Perkuat Teori dan Praktik Pengetahuan di Lapangan

Deli Serdang. Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UIN Sumatera Utara, diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dra. Retno Sayekti, M.LIS melepas Praktik Kerja Lapangan (PKL) FIS UIN Sumut Tahun 2024 di auditorium kampus, (15/01). PKL ini diikuti oleh puluhan mahasiswa yang berasal dari Program Studi (Prodi) Sosiologi Agama dan Sejarah Peradaban Islam (SPI).

Wakil Dekan Akademik dan Kelembagaan FIS UIN Sumut, Dra.Retno Sayekti, M.LIS dalam sambutannya mengatakan bahwa PKL ini merupakan bagian dari proses akademik dimana mahasiswa mendapatkan pengalaman baru yang biasanya pengetahuan dan kemampuan didapatkan secara teoritis di ruang kelas, namun pada saat PKL apa yang sudah didapatkan di kampus dapat diterjemahkan dan dipraktikkan di masyarakat.

” Jika selama ini teori dan pengetahuannya di ruang kelas, kali ini coba kita eleborasikan di masyarakat, terutama di lembaga masing-masing, ” ujar Retno yang juga dosen Ilmu Perpustakaan FIS UIN Sumut ini.

Retno juga mengajak agar mahasiswa yang ikut dalam pelaksanaan PKL ini juga memahami apa yang menjadi panduan dan aturan pada masing-masing lembaga tempat PKL, karena jika ada yang tidak mematuhinya agar membawa nama yang jelek bagi kampus. Oleh sebab itu agar sama sama mematuhinya termasuk kedisiplinan untuk mengikuti arahan dari masing-masing lembaga.

Sementara itu, Ketua Prodi Sosiologi Agama, Neila Susanti mengatakan bahwa pelaksanaan PKL 1 Prodi Sosiologi Agama pada tahun ini untuk tempat PKL lebih banyak dan beragam jika dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Dimana tempat PKL tahun 2024 terdapat delapan lembaga baik pemerintah, Non Goverment Organization (NGO) nasional dan internasional serta lembaga organisasi masyarakat baik di Medan maupun di luar kota Medan

Alhamdulillah, untuk tahun ini tempat PKL kita lebih banyak dan beragam program dilakukan, ini menjadi pengalaman yang berharga untuk mahasiswa Sosiologi Agama untuk menimba ilmu pengatahuan secara praksis, ” kata Neila yang juga Dosen Sosiologi Agama FIS UIN Sumut ini.

Neila pun mengingatkan kepada mahasiswa untuk mengaja nilai dan norma yang berlaku di masing-masing lembaga, serta untuk disiplin mengikuti PKL dan juga nantinya mempersiapkan laporan PKL nya termasuk luaran yang sudah ditetapkan oleh kampus. Adapun kedelapan lembaga tersebut antara lain United Nation Hight Commissioner fo Refugees (UNHCR), People Resources and Conservation Foundation (PRCF) Indonesia, SOS Children Village Indonesia , Balai Pelindungan Pelayanan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), Aliansi Sumut Bersatu (ASB), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan, Yayasan Mentari Meraki Asa (YMMA) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pemprov Sumut.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Prodi Sosiologi Agama, Rholand Muary, M.Si, Sekretaris Prodi Sejarah Peradaban Islam, Abdi Mubarak Syam, M.Hum, Ketua Laboratorium, Rahmad Hidayat, MA. Senat Fakultas, Dra Achiriyah, M.Hum . (RM)

Fitra Yusdarli Harahap, Nahkoda Baru HMJ Sosiologi Agama

Deli Serdang. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Progam Studi Sosiologi Agama menggelar pemilihan Ketua Umum HMJ Sosiologi Agama periodesasi 2024-2025 yang berlangsung di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan, Selasa (09/01). Pemilihan ini, berjalan dengan baik dan demokratis. Dalam proses musyawarah perwakilan mahasiswa SA, Fitra Yusdari Harahap terpilih sebagai Ketua HMJ menahkodai organisasi intra kampus Prodi Sosiologi Agama ini.

Ketua Program Studi Sosiologi Agama, Neila Susanti, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam proses pemilihan Ketua HMJ ini merupakan hal biasa dalam rangka regenerasi organisasi dan kepemimpinan, sebab periode sebelumnya sudah akan memasuki semester akhir yang akan banyak disibukkan dengan tugas akhir. Maka dari itu siapa pun yang akan melanjutkan tokat estafet kepemimpinan hendaknya amanah dan membawa nama baik Prodi Sosiologi Agama agar dikenal oleh masyarakat luas

Semoga dengan terpilihnya ketua umum yang baru, HMJ Sosiologi Agama dapat menjadi organisasi yang lebih aktif dan berkontribusi positif bagi masyarakat, ” ujar Neila Susanti, M.Si.

Atas nama Progam Studi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut, juga berterima kasih atas amanah yang sudah dikerjakan oleh pengurus HMJ Sosiologi Agama Periodesasi 2022-2033 yang dipimpin oleh Rizki Kurniawan dan pengurus lainnya. Semoga perbaikan dalam meningkat kemampuan organisasi dapat lebih baik pada periodesasi mendatang.

Sementara itu Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, M. Yoserizal Saragih, M.Ikom mengatakan dalam proses ini, mahasiswa SA yang hadir merupakan saudara yang serumpun . Oleh sebab itu dengan adanya kompetisi pemilihan calon ketua umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi Agama ini jangan sampai membuat peserta memutuskan persaudaraan. Dengan kata lain siapa pun yang terpilih menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi harus bisa merangkul seluruh mahasiswa Sosiologi Agama untuk terus menjalin persaudaraan kita ini.

Pemilihan ketua umum HMJ ini tidak boleh membuat kita saling bermusuhan. Siapa pun yang terpilih harus bisa merangkul seluruh mahasiswa Sosiologi Agama,” ujar M. Yoserizal Saragih.

Fitra Yusdarly Harahap dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh mahasiswa Prodi Sosiologi Agama yang telah memberikan kepercayaan kepadanya. Ia juga berjanji akan menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya.

Tidak perlu banyak kata-kata yang perlu bukti nyata, tidak perlu banyak visi misi yang hanya perlu aksi. ” ujar Fitra.

Pada pemilihan kali ini, terdapat dua calon kandidat yang memperebutkan kursi ketua umum, yaitu Fitra Yusdarly Harahap (semester 5) dan Rahma Noviana Damanik (semester 5). Kedua calon kandidat tersebut sama-sama memiliki visi dan misi yang baik untuk memajukan HMJ Sosiologi Agama. Adapun pimpinan sidang dalam proses pemilihan ini yakni Alvira Wiabda Tambunan, Habibina Menatri dan Nurhafani (AW/RM).

Tangkal Hoaks Mengandung SARA, Prodi SA Pengabdian Masyarakat di Langkat

Program Studi (Prodi) Sosiologi Agama Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara kembali menggelar pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di Desa Telaga Said, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat tepatnya di perkampungan MATFA Indonesia, 16-17 Desember 2023.

Dengan mengambil tema ” memperkuat literasi digital, menagkal HOAKS bernuansa SARA menjelang tahun politik, ” Dosen dan juga mahasiswa memberikan simulasi dalam penggunaan media sosial kepada generasi muda yang dapat memanfaatkan beberapa fitur untuk melakukan cek dan kroscek dalam mendapatkan informasi yang berseliwiran di dunia maya.

Sekretaris Program Studi Sosiologi Agama, Rholand Muary mengatakan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari perwujudan tridarma perguruan tinggi, dimana kampus memberikan pendidikan literasi digital akan bahayanya informasi di media sosial yang menyesatkan, karena sudah banyak pada akhirnya yang menyebar konten Hoaks berakhir pada permintaan maaf maupun berurusan dengan pihak yang berwajib


” Apalagi menjelang tahun politik ini, arus informasi biasanya tidak terkendali, kalau literasi kritisnya rendah, bisa-bisa termakain informasi palsu (Hoaks) dan itu merugikan masyarakat jika sampai berurusan dengan pihak yang berwajib, ” ujar Sosiologi UIN Sumatera Utara ini.

Oleh sebab itu, Prodi Sosiologi Agama dibantu dengan dosen praktisi diantaranya Rusdi, M.Sos dan juga mahasiswa Sosiologi Agama, Rizki Kurniawan, Mudrika Sitepu, Ardi Nurwahyu yang juga sudah dilatih menjadi fasilitator menangkal HOAKS di media sosial memberikan pelatihan dan simulasi kepada generasi muda di desa tersebut.

Sementara itu, tokoh masyarakat sekaligus pemimpin kampung, Tuan Imam Hanafi mengucapkan terima kasih atas kedatangan dosen dan mahasiswa Prodi Sosiologi Agama. Terutama turut memberikan pelatihan menangkal Hoaks di media sosial dan tentunya berharap apa yang sudah disampaikan oleh nrasumber dan fasilitator dapat diinternalisasikan dengan baik.Acara ditutup dengan pemberikan piagam penghargaan dan juga pemberian alat tulis bagi anak-anak di desa tersebut. (RM)

Seru Abis, Manifest Social Camp 2023 Sosiologi Agama di Sibolangit

Medan. Dalam rangka untuk melengkapi rangkaian penutupan kegiatan Orientasi Mahasiswa Baru Tahun 2023, Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi Agama mengadakan acara malam inagurasi yang disebut dengan Manisfest Social Camp (MSC) sebagai ajang keakraban mahasiswa baru yang berlangsung meriah di Bumi perkemahan Sibolangit, Jumat-Minggu, 17-19 November 2023

Malam inagurasi atau MSC kali ini mengangkat tema “Lewat Makrab, Makin Banyak Cerita Kita”. Acara ini mengundang seluruh mahasiswa Sosiologi Agama baik dari angkatan pertama sampai terakhir yaitu mahasiswa baru angkatan 2023. Kegiatan ini juga menampilkan berbagai macam seni tari dan musik untuk menyemarakkan kegiatan di malam harinya.

Kegiatan MSC ini bertujuan untuk pengenalan mahasiswa baru setelah melaksanakan PBAK yang bertujuan sebagai ajang atau moment saling mengenal diantara mahasiswa khususnya mahasiswa Sosiologi Agama dalam rangka mewujudkan kesolidan dan keakraban diantara sesama mahasiswa sosiologi agama.

Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Rizky Kurniawan mengatakan Malam MSC ini selain sebagai ajang atau moment saling mengenal antara mahasiswa baru yaitu juga sebagai wadah mencari ilmu dan melatih mentalitas.

Kita di Sosiologi Agama adalah satu keluarga besar, MSC ini adalah kegiatan yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap mahasiswa sosiologi agama khususnya mahasiswa baru sebagai puncak dari masa perkenalan kampus, “

MSC ini diharapkan menjadi semangat baru bagi mahasiswa angkatan 2023 untuk mengikuti perkuliahan dan sebagai ajang silaturahmi dan kekompakan sesama mahasiswa Sosiologi Agama.

Mahasiswa SA Fasilitator Pelatihan Literasi Digital ke Sekolah, Memilah Hoaks Menghadapi Pemilu

Medan. Bentuk kerja sama antara Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dengan Program Studi Sosiologi Agama, sebanyak 7 mahasiswa Sosiologi Agama yang sebelumnya sudah dilatih menjadi fasilitator mengembangkan kemampuannya mendampingi MAFINDO ke SMA Swasta Al Manar Medan, (14/11).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program MAFINDO dan Prodi Sosiologi Agama yang berupa sekolah kebangsaan Tular Natal dalam bentuk pelatihan memperkuat narasi digital bagi pelajar SMA di Kota Medan.

Mitra Tular Nalar, Adelia Bastian menjelaskan nantinya siswa dan mahasiswa akan dibagi dalam satuan kelompok yang berisi 10 orang, lalu mereka akan dihadapkan dengan masalah di media sosial.

“Kemudian para siswa akan memilih berita tersebut termasuk ke dalam hoaks atau tidak. Sebelumnya, para mahasiswa tersebut akan memberikan edukasi lebih dulu terkait pemilu dan demokrasi,” jelasnya

Dikatakan Adelia, kegiatan bertujuan agar para siswa dapat memahami dan lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi berita yang berada di media sosial sebagai pemilih pemula. Untuk itu, Adelia Berharap kegiatan ini bisa menalarkan dan menularkan pada orang lain.

“Dengan hastag Gen Z bisa memilih, kami juga kasih tau ke mereka, apakah sudah termasuk dalam pemilih pemula, dengan cek DPT tadi. Selain itu kami juga beri tahu mengenai sanksi-sanksi bagi penyebar hoax,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut, Neila Susanti, mengapresiasi kegiatan dari MAFINDO ini dengan melibatkan mahasiswa Program Studi Sosiologi Agama. Dia tentunya berharap kegiatan yang bagus ini dapat terus dikembangkan dan menjadi arena belajar dan mengembangkan diri bagi mahasiswa Sosiologi Agama.

Salah seorang mahasiswa SA yang juga fasilitator dalam kegiatan ini, Alvira mengatakan sangat senang terlibat menjadi fasilitator bagi pelajar khususnya menangkal Hoaks yang banyak beredar di dunia maya, harapannya dengan kegiatan ini agar pelajar yang juga generasi Z dapat memilah apakah informasi atau berita tersebut fakta atau Hoaks dan tentunya mengedukasi agar lebih kritis menghadapi perkembangan arus informasi di dunia maya.

Adapun beberapa mahasiswa Sosiologi Agama yang terlibat menjadi fasiliator pada kegiatan ini antara lain, Alvira wiabda tambunan, Salsabila Nuraqila Nasution, Putri Rahayu, Tiara Sani, Zalfa Alya Putri, Izzul Muslimin Bastian, Risky Kurniawan (RM/Ist)

Perkuat Moderasi Beragama di Kalangan Mahasiswa

Medan. Mahasiswa Program Studi Sosiologi Agama mengikuti kegiatan sosialisasi Moderasi Beragama yang diselenggarakan oleh Ruma Moderasi Beragama (RMB) UIN Sumatera Utara, di Hotel Condotel Medan, 13-15 November 2023.

Acara ini diisi oleh Narasumber Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjen Pol Agung Setia Imam Efendy, S.I.K, M.Si dan juga narasumber ahli lainnya untuk memperkuat narasi Moderasi Agama dikalangan masyarakat Sumatera Utara yang diantaranya akademisi, tokoh agama, tokoh masyarakat, mahasiswa dan juga pegiat lintas imam.

Rektor UIN Sumatera Utara, Prof. Dr. Hj Nurhayati, M,Ag dalam sambutannya mengajak kepada semua peserta untuk menjadikan moderasi beragama sebagai arus utama dalam kehidupan beragama dan berbangsa di Indonesia. Apalagi dengan banyaknya tantangan dalam relasi kehidupan tentunya dengan hadirnya moderasi beragama sebagai salah satu program unggulan dari Kementerian Agama dapat memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan masyarakat.

Hadir dalam kesempatan tersebut mahasiswa Prodi Sosiologi agama FIS UIN Sumut dan juga fasilator dan narasumber dari Prodi Sosiologi Agama diantaranya Rholand Muary, M.Si, Muhammad Jailani, MA, Ahmad Fernanda Desky, M.Si, Aulia Kamal, MA. (RM)

Zalfa Alya Puteri Juara Lomba Fasion Show MORS 2023

Deli Serdang. Mahasiswa Semester III, Program Studi Sosiologi Agama, Zalfa Alya Puteri berhasil keluar sebagai juara III acara lomba fasion show yang diselenggarakan oleh HMJ Ilmu Komunikasi FIS UIN Sumut dengan tema kegiatan Masterpiece of republic comunication (MORS) 2023 di kampus IV FIS UIN Sumut pada tanggal 09-11 Oktober 2023. Tidak hanya fasion show acara tahunan ini diisi dengan perlombaan dan pekan kreatifitas lainnya seperti story telling, deklamasi puisi, tari kreasi, fashion show dan band adapun peserta yang ikut serta berasal dari sejumlah sekolah dan universitas yang ada di kota Medan.

Zalfa menceritakan pengalamannya mengikuti acara ini merupakan kali pertamanya sejak duduk dibangku perkuliahan dan menjadi pengalaman yang luar karena harus mengedepankan rasa percaya diri, keberanian dan berjalan dihadapan juri dan penonton.

Mengikuti perlombaan fashion show adalah pengalaman yang tak terlupakan, walaupun di samping itu ada rasa tidak percaya diri tetapi juga sangat percaya diri dengan busana yang saya kenakan. Reaksi positif dari teman-teman, penonton dan juri membuat saya semakin termotivasi, ” ujarnya.

Di hari pengumuman perlombaan nama Zalfa Alya Puteri disebutkan sebagai juara 3 perlombaan Fashion show tema casual moderen. Rasa bahagia dan bangga terhadap diri sendiri bercambur aduk dan tentunya kebahagiaan yang diraih juga diberikan kepada rekan rekan satu angkatan di Sosiologi Agama. Tentunya dukungan dari mereka menjadi motivasi untuk kedepannya.

Saya menyadari bahwa dunia perkuliahan adalah tempat dimana saya dapat membangun rasa percaya diri, keterampilan dan kemauan minat bakat saya, ” pungkasnya

Zalfa memiliki harapan dengan perstasi yang dimiliki ini teman-teman di prodi Sosiologi Agama dapat menjadikan pengalaman ini motivasi bagi mereka agar berani dalam mengambil kesempatan-kesempatan bagus yang sesuai dengan minat bakat mereka. Agar untuk kedepan nya punya persiapan di dunia luar untuk berani mengambil tindakan, tidak pantang menyerah, tidak memiliki sifat pasif dan selalu ingin belajar dari kesalahan. (RM)

Tular Nalar Gelar Kelas Kebangsaan, Ajak Mahasiswa Sosiologi Agama jadi Fasilitator Perubahan

Medan, 19 September 2023– Tular Nalar, program yang didedikasikan untuk memajukan literasi digital dan critical thinking, menggelar kelas Sekolah Kebangsaan dan Akademi Digital Lansia secara bersamaan di 16 wilayah (Aceh, Medan, Bengkulu, Bandung, Purworejo, Magelang, Yogyakarta, Surakarta, Surabaya, Kalimantan Utara, Banjarmasin, Makassar, Manado, Lombok Utara, Maluku, Jayapura) pada tanggal 19-20 September. Program yang diinisiasi oleh MAFINDO dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana ini bertujuan untuk memberdayakan first-time voters, pre-lansia, dan lansia di seluruh Indonesia. 

Sistem pendidikan konvensional kurang menyediakan pembekalan yang cukup bagi pada pelajar, utamanya sebagai first-time voters dengan skill yang diperlukan untuk mengarungi dunia digital secara efektif, apalagi menjelang tahun politik 2024. Tular Nalar, sebagai program yang berakar kuat pada prinsip-prinsip demokrasi, maju memberikan solusi dan mengisi kekosongan tersebut dengan metode pendekatan prebunking atau pengideraan, yang secara proaktif menjadi vaksin untuk memperlambat penyebaran konten dan berita hoaks pra-pemilu, ujaran kebencian, dan misinformasi yang bermuatan kacau isi, kacau emosi, dan kacau diri.

Di Medan Sumatera Utara acara ini diadakan pada tanggal 19 September 2023 di Universitas Islam Negeri dengan total peserta 130 orang. Menurut Dekan Universitas Islam Sumatera Utara, Dr. Nursapiah Harahap M.A, bahwa kegiatan literasi digital ini sangat penting terutama bagi mahasiswa UIN dan diharapkan bisa memberikan wawasan dan pemahaman tentang Bagai mana mahasiswa mampu membedakan antara berita fakta dan hoaks.    “ Terutama di saat menjelang pemilu 2024 ini, banyak sekali informasi hoaks yang beredar di media sosial, maka dirasa sangat perlu dilakukan pembinaan literasi digital demi ketenteraman masyarakat dari bahayanya informasi hoaks seputar pemilu”, ungkapnya

Adapun dalam kegiatan tersebut di fasilitasi oleh tim fasilitator yang umumnya berasal dari mahasiswa Sosiologi Agama diantaranya Zalfa Alya Putri, Putri Rahayu, Salsabila Nuraqila Nasution, Tiara Sani, Alvira Wiabda Sari Tambunan, Izzul Muslimin Bastian, Habibina Menatri, Rizky Kurniawan.

Septiaji Eko Nugroho, Ketua Presidium MAFINDO, mengutarakan bahwa dengan dukungan berkelanjutan dari Google.org, MAFINDO merasa bangga dapat berkolaborasi dengan Love Frankie, Think Policy, PERLUDEM, Ruangguru, para pakar dan aktivis literasi lainnya untuk memperluas program Tular Nalar di 38 provinsi. “Hal ini akan mendukung upaya kami sebelumnya dalam memberdayakan penerima manfaat, terutama first-time voters dan lansia dengan critical thinking untuk mengenali dan mencegah penyebaran hoaks, misinformasi, dan ujaran kebencian terkait pemilu,” tambahnya.

Tentang Tular Nalar

Tular Nalar, program pelatihan literasi digital dan critical thinking yang diinisiasi oleh MAFINDO dan didukung oleh Google.org, dengan Love Frankie sebagai mitra pelaksana. Dikembangkan bekerja sama dengan Institut Kebudayaan dan Kemanusiaan MAARIF dan JRKI pada tahap awal, Tular Nalar telah mengalami pertumbuhan yang pesat dalam tiga tahun ini. Tular Nalar merilis Sekolah Kebangsaan untuk para pelajar dan mahasiswa, dan Akademi Digital Lansia. 

Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi situs https://tularnalar.id/tentang-kami/ 

atau follow akun Instagram Tular Nalar di https://www.instagram.com/tularnalar/.

Tentang Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO)

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) adalah organisasi sosial yang didedikasikan untuk memerangi misinformasi dan hoaks. Didirikan sebagai entitas nirlaba pada tahun 2016, MAFINDO memiliki lebih dari 95.000 anggota online dan 1.000 sukarelawan. MAFINDO memiliki 20 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia dan bekerja di banyak bidang, termasuk namun tidak terbatas pada pencegahan hoax, hoax busting, pendidikan publik, seminar, lokakarya, advokasi, pengembangan teknologi anti-hoax, penelitian, dan keterlibatan di tingkat akar rumput.

Informasi lebih lanjut ada di https://www.mafindo.or.id/tentang-kami/ 

Tentang Google.org

Google.org, sisi filantropis Google untuk menanggulangi beberapa tantangan terbesar umat manusia yang menggabungkan pendanaan, donasi produk, serta keahlian teknis dalam mendukung komunitas yang kurang terlayani. Google.org mendukung organisasi nirlaba, gerakan sosial, dan entitas sipil yang membuat dampak signifikan pada komunitas yang mereka layani, dan yang kegiatannya berpotensi menghasilkan perubahan positif yang terukur dan bermakna bagi umat manusia. Informasi lebih lanjut ada di https://www.google.org