Feby Aulia Tuntaskan Pengabdian Masyarakat Sebagai Relawan Pengajar Muda

Deli serdang. Mahasiswa Program studi Sosiologi agama, Feby Aulia dinobatkan sebagai pengajar muda gerakan Sumut mengajar batch 17 tahun 2024-2025. Kegiatan sebagai relawan ini sudah berlangsung pada tanggal 31 Januari sampai 14 Februari 2025 di Desa Kutalimbaru Deli Serdang.

Feby Aulia menceritakan keterlibatannya pada yayasan Gerakan Sumut Mengajar (GSM) ini karena yayasan ini bergerak untuk mengajak semua pihak ikut andil dalam menyelesaikan masalah pendidikan di sumatera utara. Tujuan dari kegiatan ini ialah untuk meningkatkan literasi dan kualitas pendidikan di sumatera utara, khususnya di daerah yang sulit di jangkau dan jauh dari akses pendidikan. Kegiatan dilakukan oleh mahasiswa kurang lebih 250 orang dari berbagai universitas baik didalam kota ataupun di luar kota.

Selama masa pengabdian kegiatan yang kami melakukan adalah mengajar ke sekolah dasar dengan memberikan program kelas seperti mengadakan kelas bencana, kelas ecobrick, kelas kreatvitas, kelas seni budaya dan sebagainya, “

Kemudian dilanjutkan dengan les sore di posko Desa. Disana kami membantu anak-anak desa untuk mengerjakan serta memberikan arahan untuk mengerjakan tugas atau PR yang diberikan oleh guru-guru mereka di sekolah. Dia juga menceritakan sebelum melakukan pengabdian ke Desa, para reawan sudah diberikan pembekalan memalui via zoom dan ada yang tatap muka yang memiliki berbagai tema. Seperti Managemen Organisasi, Puisi Speacking, Kisah inspirasi relawan, Asyik Berorigami Souvenir unutk Guru, dan pembekalan terakhir yang sudah dibagi berkelompok pada penetapan desa masing-masing. Dengan tema Persiapan Pengabdi.

Di malam hari nya kami mengadakan shalat maghrib dan isya berjamaah di masjid desa, dan mengaji bersama setelah ba’da isya. Adapun kami melakukan kegiatan wirit di setiap malam  jum’at dan hari jum’at. Kegiatan ini dilakukan seminggu sekali, “ tambahnya.

Adapun di waktu senggang kami melakukan kegiatan mandi-mandi di pemandian alam tarigan group yang dimiliki oleh bapak kepala desa kami yaitu Bapak Surya tarigan S.Pt. Diakhir acara, kami mengadakan makan bersama serta melakukan Penutupan kegiatan ini dengan bersalaman kepada seluruh warga sebagai bentuk pamitan dan ucapan terima kasih.

Sementara itu, Ketua Program Studi Sosiologi Agama, Neila Susanti, M.Si didampingi oleh Sekretaris Prodi, Rholand Muary mengapresiasi pengabdian masyarakat yang sudah dilakukan oleh mahasiswinya. Dia berharap kegiatan relawan mengajar ini juga bisa diikuti oleh mahasiswa SA lainnya agar menambah pengatahuan dan pengalaman selama masa studi. (RM/FA)

Dialog Pembangunan Sumatera Utara, Dosen SA sampaikan Peran Anak Muda

Deli Serdang. Program membangun generasi cerdas kerja sama Radio Kardopa, Humas DPR Sumatera Utara dan Kampus FIS UIN Sumut kembali digelar dengan mengangkat tema “ Peran generasi muda cerdas dalam membangun Sumatera Utara” yang disiarkan langsung secara live di Kardopa FM 99,4. Hadir dalam nrasumber kegiatan tersebut Wakil Ketua DPRD Sumut, Dr Sunarto, M,Si, akademisi FIS UIN Sumut Rholand Muary, M,Si dan dipandu oleh moderator Dr Indira Fatra deni, MA di kampus FIS UIN Sumut, Rabu 30 April 2025.

Dekan FIS UIN Sumut, Dr Nursapia, MA yang diwakili oleh Wakil Dekan II, Dr Abdul Karim Batubara, MA dalam sambutannya menyambut baik kegiatan dialog membangun generasi cerdas yang diinisiasi oleh Kardopa dan Humas DPRD Sumut. Menurutnya kegiatan ini sangat positif, apalagi turut dihadiri wakil rakyat, sehingga jika ada masukan yang perlu disampaikan dalam rangka pembangunan Sumatera Utara, dapat langsung disampaikan.

Wakil Ketua DPRD Sumut, Dr Sunarto, M.Si mengatakan bahwa dalam membangun Sumatera Utara, keterlibatan anak-anak muda itu sangat penting diharapkan, apalagi anak muda sekarang mayoritas didominasi oleh negerasi z dan milenial yang dalam perkembangannya dekat dengan teknologi.

Apalagi anak muda Indonesia kita ini termasuk pengguna media sosial terbesar, sehingga potensi mereka ini dalam rangka pembangunan mesti diarahkan ke hal-hal yang positif, “ ujarnya.

Sementara itu, akademisi FIS UIN Sumut, Rholand Muary, M.Si mengatakan bahwa pembangunan itu tidak selalu identitik dengan pembangunan fisik seperti infrastruktur saja melainkan ada pendidikan, kesehatan, ekonomi dan politik. Sebab defenisi pembangunan itu sendiri merupakan perubahan sosial yang terencana, berkelanjutan dan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dengan asas keadilan.

Kita melihat sebenarnya dari sisi pembangunan di Sumatera Utara, masih terjadi ketimpangan dan kesenjangan begitu lebar antara Medan dengan kota kabupaten lain , seperti kepulauan Nias yang masuk dalam kategori daerah tertinggal, “ ujar Rholand Muary yang juga dosen Sosiologi Agama ini,

Oleh sebab itu ini menjadi perhatian kita bersama, terutama anak- anak muda yang diharapkan menjadi generasi yang cerdas dan tetap kritis dengan gaya yang mereka miliki untuk sama sama membangun Sumatera Utara yang tidak hanya bagi pengembangan infrastukturnya namun pengembangan manusianya yang menjadi kian penting.

Hadir dalam acara dialog tersebut, Produser membangun generasi cerdas Kardopa, Pieter, Host Deasy dan puluhan mahasiswa FIS UIN Sumut. (RM)

Konferensi Internasional UIII 2025, Dr Faisal Riza Sampaikan konsep “Multidemensional Sintesis Kesetaraan Pengetahuan”

Dosen Program Studi Sosiologi Agama, Dr Faisal Riza, MA mengikuti konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Fakutas Studi Islam Universitas Islam Internasional Indonesia (FSI-UIII) bekerja sama dengan Institut Social Tuki menggelar konferensi dengan tema penting “Decolonizing Social Sciences and Humanities: Islamic and Non-Western Perspectives.  Pembicaranya datang dari lebih 15 negara, dari Amerika, Kanada, Italia, Timur-Tengah, Afrika, dan Asia. Yang daftar untuk konferensi ini lebih 400 naskah. Dari 400an naskah diseleksi 50an naskah yang dibagi menjadi 12 panel.

“ Pada dasarnya, kita punya pandangan hidup sendiri yang mandiri, dalam memahami hidup dan dinamikanya. Namun, kolonialisme menghancurkan banyak hal termasuk cara kita memproduksi dan mengembangkan pengetahuan, “ Ujar Dr Faisal Riza, MA

Menurutnya Setelah merdeka, sebagai sebuah bangsa, tuntutan kembali kepada kesadaran memahami dan membangun dari pikiran sendiri itu menggeliat. Usaha tersebut dikenal sebagai dekolonisasi. Sebuah upaya mengkritik cara-cara kolonial dalam membentuk kehidupan bangsa jajahan. Upaya membangun, dan menemukan keaslian milik kita (the origin). Lebih setengah abad merdeka, seberapa jauh kita membangun hidup dengan cara kita sendiri. Ini soal yang sulit. Di kalangan sarjana juga demikian, teori-teori yang digunakan dalam memahami masyarakatnya sendiri ajeg menggunakan teori-teori Barat. Padahal keadaan sosial budaya politiknya berbeda sama sekali.

Di forum ini, saya mengajukan konsep multidimensional sintesis. Semangatnya kesetaraan pengetahuan. Bahwa kita juga punya sistem pengetahuan sendiri untuk memahami mayarakat kita, “ ujarnya.

Dia mencontohkan kalau masyarakayt terbiasa dengan konsep communicative rationality ala Habermas, atau Syura (Musyawarah) dalam tradisi Islam, masyarakat di Sumatera Utara punya konsep parhimpunan atau dalihan na tolu ala orang Batak

Adapun konferensi internasional ini juga turut dihadiri pembicara kunci yang juga nama-nama besar seperti Anna Gade (University of Wisconsin-Madison, USA) Farish A. Noor (UIII, Indonesia) Joseph E. Lumbard (Hamad bin Khalifa University, Qatar) Komaruddin Hidayat (UIII, Indonesia) Lena Salaymeh (École Pratique des Hautes Études, France) Recep Şentürk (Hamad bin Khalifa University, Qatar) Salman Sayyid (The University of Leeds, the UK) Syed Farid Alatas (National University of Singapore, Singapore) Vedi Hadiz (The University of Melbourne, Australia). Pembicara panel sesion juga merupakan sarjana yang penting dalam bidang ilmunya masing-masing dari kampus seluruh dunia.

Perhelatan konferensi tahunan Faculty of Islamic Studies Universitas Islam Internasional Indonesia yang bekerjasama dengan Institute Social Türkiye telah berjalan dengan lancar pada tanggal 29-30 April 2025 (RM/FR)

Purjatian Azhar, Dosen Sosiologi Agama menjadi Narasumber Pelatihan Perdamaian dan Kerukunan di Bumi Tapanuli Selatan

Pada tanggal 24–26 April 2025, Komite Nasional – Lutheran World Federation (KN-LWF) Indonesia, dengan dukungan dari Inclusive Citizenship and Human Rights (ICHR), menginisiasi Pelatihan Penguatan Perdamaian dan Kerukunan Antar Umat Beragama di Sipirok, Tapanuli Selatan. Selama tiga hari, peserta dari lintas iman berkumpul dalam semangat belajar bersama dan membangun jaringan lintas agama yang lebih kuat.

Pelatihan ini menghadirkan dua Narasumber utama: Purjatian Azhar, M. Hum, Dosen Sosiologi Agama Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara, serta Dr. Hanna Dewi Aritonang, dosen Teologi Agama-Agama dan Studi Perdamaian IAKN Tarutung. Para peserta yang hadir berasal dari beragam komunitas, mulai dari pengurus pemuda-pemudi GKPA wilayah Sipirok, pemuda Vihara Avaloskitesvara Padangsidimpuan, hingga Ketua dan anggota Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sipirok.

Materi pelatihan dibagi dalam tiga fokus utama. Pertama, peserta diajak memahami bahwa keberagaman adalah realitas yang memperkaya, bukan memisahkan. Purjatian Azhar, M. Hum dan Dr. Hanna membuka kesadaran bahwa perbedaan iman, budaya, dan pandangan hidup seharusnya menjadi jembatan, bukan dinding pemisah. Pada materi kedua, peserta diajak menggali akar konflik berbasis agama dan perilaku intoleransi, serta bagaimana pendekatan resolusi konflik dapat membangun kembali jalinan sosial yang sempat retak. Terakhir, sesi ketiga memperkenalkan keterampilan komunikasi yang esensial untuk membangun dialog lintas iman yang sehat, menekankan pentingnya mendengarkan aktif dan menunjukkan empati dalam setiap percakapan.

Memasuki hari kedua, suasana pelatihan difokuskan pada lokakarya. Peserta menyusun Analisis SWOT untuk menilai kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam membangun kerukunan di Sipirok, sekaligus merancang Rencana Tindak Lanjut sebagai komitmen bersama dalam menguatkan perdamaian di lingkungan masing-masing.

Hari ketiga menjadi momen yang tak kalah penting. Peserta melakukan kunjungan langsung ke tiga komunitas agama: Masjid Sri Alam Sipirok yang berdiri sejak 1926 sebagai simbol moderasi Islam lokal, Parau Sorat Center GKPA yang memiliki nilai sejarah dalam penyebaran misi gereja Lutheran, serta Vihara Avaloskitesvara Padangsidimpuan, satu-satunya vihara yang telah berdiri kokoh selama 30 tahun di Tapanuli Selatan. Melalui kunjungan ini, peserta tidak hanya belajar sejarah dan tradisi masing-masing, tetapi juga menumbuhkan rasa hormat yang lebih dalam terhadap keberagaman iman yang ada.

Pelatihan ini menegaskan satu hal penting: perdamaian lahir dari perjumpaan yang tulus dan penghargaan yang dalam terhadap perbedaan. Dari Sipirok, semangat ini menyebar, membawa harapan bagi masa depan kerukunan di Indonesia.

FIS UIN Sumut Teken MoA dengan FKUB Kota Medan

MEDAN, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UIN Sumatera Utara menandatangani nota perjanjian kerja sama (MoA) dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan dalam pembangunan dan peningkatan program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Penandatangan MoU dilakukan Ketua FKUB Kota Medan H Muhammad Yasir Tanjung, S.Pd.I dengan Dekan Fakultas Ilmu Sosial UINSU, Dr. Nursapia Harahap, M.A, pada acara Rapat Kerja (Raker) FKUB tahun 2025, Senin (11/2) di Le Polonia Medan.

Hadir dalam acara tersebut seluruh pengurus FKUB Kota Medan, Wakil Ketua FKUB Kota Medan, Drs H Burhanuddin Damanik, MA, Sekretaris H. Damri Tambunan, S.HI, S.Pd.I, Bendahara, Prof. Dr. H. Azhari Akmal Tarigan, M.Ag, Pdt. Erwin Tambunan, S.Th. M.Th, Pdt. Obet Ginting, S.Th, MA, Bonggal Ritonga, S.Ag, M.A.P, Prof Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, MA, Dr. Zulheddi, Lc. MA, Ridwan, ST., M.PdM. Kalidasen, RP. Alexander Siliaen OFM Cap, Pdt. Sihol Kesogihen, S.Th, Alwin Angkasa, Hj Sri Wahyuni Naibaho dan Hj Mahyuni Nst, pemuda kerukunan, wanita kerukunan serta narasumber Fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah Hartalina, SH. MAP serta Sekretaris Program Studi Sosiologi Rholand Muary, M.Si.

Dikatakan Ketua FKUB Kota Medan, Yasir Tanjung, kerjasama dengan FIS UINSU ini atas semangat pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan fungsi dan tugas kelembagaan masing-masing pihak.

“Lingkup kerjasamanya juga bidang akademik dalam pelaksanaan seminar, pelatihan serta bidang kemahasiswaan dan pembinaan kemahasiswaan pelaksanaan PKL dan pengabdian masyarakat. MoU berlaku jangka waktu lima tahun dan diharapkan kerjasama yang baik terus terjalin,” kata Yasir.

Sementara untuk Raker FkUB Kota Medan tahun 2025, Yasir mengatakan, kehadiran FKUB harus dirasakan manfaatnya ditengah-tengah masyarakat dalam menjaga kerukunan antar umat beragama. 
“Kita harapkan keaktifan FKUB harus ditingkatkan. Sehingga dalam Raker ini akan dirumuskan program kerja FKUB dalam membantu Pemko Medan menjaga kerukunan umat beragama.

“FKUB Kota Medan selama ini selalu
menjadi tangan kanan Pemerintah Kota Medan untuk memfasilitasi, membangun, memelihara dan memberdayakan umat beragama agar terciptanya hidup yang rukun,” ucapnya.

Ia juga memaparkan FKUB Kota Medan telah banyak melakukan kegiatan yakni
17 kegiatan termasuk FKUB Expo dan ditahun 2025 program kerja dibentuk 25 kegiatan termasuk diskusi bulanan, penerbitan buku kerukunan berbasis pemuda, pembinaan kerukunan kepada mahasiswa dibeberapa perguruan tinggi, FKUB Expo, olahraga kerukuman, podcast, diskusi merawat kerukunan dengan Majelis-Majelis Agama (FGD), dialog tokoh pemuda dan mahasiswa, dialog dengan pengurus rumah ibadah Kota Medan, seminar nasional kebangsaan, kerukunan dan refleksi kerukunan akhir tahun bersama majelis-majelis Agama.

Dalam Raker 2025 ini juga dilakukan Forum Group Diskusi (FGD) dengan dihadiri Kaban Kesbangpol Pemko Medan,
Andy Mario Siregar. Dalam paparannya, ia menyatakan dalam mewujudkan kerukunan umat dengan beribadah nyaman dan aman dalam melaksanakan ibadah masing-masing, menjadi tanggungjawab bersama semua pihak.

“Dengan anggaran yang diberikan Pemko Medan sebagai perhatian Walikota Medan terhadap FKUB, maka sudah menjadi
kewajiban FKUB untuk berkontribusi besar dalam membantu pemerintah membangun Kota Medan,” tuturnya.

Sementara itu Dekan Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan, Dr Nursapia Harahap, MA menyambut baik penandatangan kerja sama ini dan tentunya akan banyak kerja sama kolaboratif dengan FKUB Kota Medan pada tahun 2025 ini. (ist/RM)

Prodi Sosiologi UTU Benchmarking Penjaminan Mutu ke Sosiologi Agama FIS UIN Sumut

Deli Serdang. Program Studi Sosiologi Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh melaksanakan benchmarking ke Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan. Kegiatan ini dalam rangka peningkatan penjaminan mutu pada program studi Sosiologi UTU Meulaboh. Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Prodi Dr Akmal Saputra, MA, Gugus Kendali Mutu (GKM) Devi Intan Chadijah, M.Sos dan dosen Sosiologi UTU lainnya Lilis Sariyanti, M.Sos dan Samwil, MA

Ketua Program Studi Sosiologi UTU Dr Akmal Saputra menyebutkan bahwa kedatangan rombongan prodi Sosiologi UTU dalam rangka bencmarking meningkatkan kualitas penjaminan mutu dan menjajaki kerja sama pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat kedua lembaga pendidikan tersebut.

Kami mempersiapkan dukungan utk akreditasi prodi Sosiologi, jadi kami perlu belajar dengan UIN Sumut berkaitan dengan tata kelola, tata pamong dan penjaminan mutu, “ ujar Dr Akmal Saputra, MA.

Dr Akmal Saputra menambahkan untuk Prodi Sosiologi UTU saat ini tengah mempersiapkan pengembangan RPS OBE pada tahun 2025, dan memperkuat penelitian dan pengabdian masyarakat. Oleh karena itu prodi Sosiologi memberikan perluang kerja sama untuk dijajaki untuk memperkuat kualitas tridarma perguruan tinggi pada kedua lembaga tersebut.

Dekan FIS UIN Sumut, Dr Nursapia Harahap, diwakili oleh Wakil Dekan bidang akademik Dr Retno Sayekti, M.LIS menyambut baik kedatangan tim prodi Sosiologi UTU ke Prodi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut.

“  Terkait penjaminan mutu, Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumut berpedoman pada panduan dari standar nasional pendidikan tinggi dalam menjalankan siklus PPEPP (penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan peningkatan), ujar Dr Retno Sayekti

Dr Retno menambahkan, hasil dari penjaminan mutu melalui monitoring dan evaluasi dilakukan oleh unit penjamiman mutu pada tingkat Fakultas dan Prodi kemudian hasilnya disampaikan pada wakil dekan akademik dan dilakukan rapat tinjauan manajemen. Kemudian disusun dokumen laporannya termasuk di dalamnya terdapat rencana tindaklanjutnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Sosiologi Agama, Neila Susanti, M.Si mengatakan bahwa prodi Sosiologi Agama saat ini menjadi bagian kedua organisasi asosiasi yakni Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI) dan Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APPSI). Oleh sebab itu distingsi keilmuannya diadopsi pada integrasi keilmuan yang disebut wahdatul ‘ulum.

Progam Studi Sosiologi agama FIS UIN Sumut ini, berada dibawah fakultas ilmu sosial. Sementara Sosiologi Agama lainnya umumnya berada dibawah fakultas uhsuluddin, oleh sebab itu disiplin ilmu sosiologi agama menjadi ilmu yang berdiri sendiri, “ ujar Neila didampingi oleh Sekretaris Prodi Sosiologi agama Rholand Muary, M.Si.

Hadir dalam kesempatan tersebut dosen prodi Sosiologi Agama, prodi Sejarah peradaban Islam, Ilmu perpustakaan dan komunikasi serta tenaga kependidikan. (RM)

Manifest Social Camp 2024 Berlangsung Meriah

Deli Serdang. Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi Agama (HMJ-SA) kembali menyelenggarakan acara Malam Keakraban (Makrab) atau dikenal Manifest Social Camp (MSC) setiap tahunnya dengan mengambil bertema “Tiga Hari Bersama, Bermakna Selamanya”. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan dalam rangka mempererat silaturahmi mahasiswa dan alumni program studi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut. Kegiatan ini diselenggarakan di Villa Amigo Land, Tibrena Mekar dua Sibolangit, Jumat- Sabtu (15-17 Nov 2024). Kepanitiaan dilakukan oleh mahasiswa angkatan 2023 dan dihadiri oleh seratus mahasiswa baru, panitia dan juga alumni

Kegiatan acara makrab atau MSC dimulai didengan kata sambutan hangat dari Ketua Panitia, Adrian Saputra, yang menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat menjadi momen untuk mempererat solidaritas. Kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat soliditas diantara mahasiswa Sosiologi Agama.

Malam Keakraban bukan hanya sekadar acara, tapi ruang bagi kita untuk mengenal lebih dekat teman-teman baru, sekaligus membangun jaringan yang bermanfaat di masa depan,” ujar Adrian dalam sambutannya

Selain itu Ketua Himpunan Mahawiswa Jurusan Sosiologi Agama (HMJ SA), Fitra Yusdarly Harahap, yang menyampaikan beberapa poin diantarnya adalah jiwa kekeluargaan dalam Sosiologi Agama serta membuka acara msc. Dia berharap kegiatan ini dapat menjadi bermakna dan berkesan bagi mahasiswa baru Sosiologi Agama.

MSC (Manifest Social Camp ) ini merupakan kegiatan tahunan yang dinaungi himpunan mahasiswa jurusan sosiologi agama, dikegiatan ini kita bukan cuma mendapatkan have fun saja melainkan jiwa jiwa kekeluargaan juga tetap kita tanamkan selaku mahasiswa jurusan sosiologi agama. kita harus merasa bangga kini telah menjadi bagian keluarga sosiologi agama yang tetap kuat menumbuhkan cinta dan sayang   kekeluargaan, sesuai dengan isi dari sosiologi itu sendiri” ujar Fitrah dalam sambutan beliau.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi perkenalan dari para peserta dan panitia perdivisi. Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk mengikuti berbagai permainan interaktif yang dirancang untuk meningkatkan kerja sama dan keakraban. Salah satu permainan favorit adalah seperti balon jangan jatuh, mengoper pipet kedalam botol, lempar balon air pakai sarung, dan balon joget, yang berhasil menciptakan gelak tawa dan suasana akrab.

Besok malamnya, acara utama berupa pentas seni digelar. Setiap kelompok menampilkan kreativitas mereka melalui drama, musik, hingga tarian tradisional. Penampilan grup musik akustik dari panitia sukses mencairkan suasana dan menghibur para peserta.

Saya sangat senang bisa mengikuti Makrab ini. Awalnya sempat ragu untuk datang, tapi ternyata seru sekali dan saya jadi lebih mengenal teman-teman seangkatan,” kata Agung Sigit, salah satu mahasiswa baru.

Di akhir acara, api unggun dinyalakan sebagai simbol kebersamaan. Sambil berkumpul di sekitar api unggun, peserta berbagi cerita, pengalaman, dan harapan mereka selama menjadi mahasiswa. Suasana semakin syahdu dengan nyanyian bersama diiringi petikan gitar.

Malam Keakraban/MSC ditutup pada Minggu siang dengan sesi refleksi dan evaluasi. Ketua panitia, Adrian Saputra, berharap acara ini dapat memberikan kesan mendalam bagi seluruh peserta.

Kami ingin semua yang hadir di sini merasa diterima sebagai bagian dari keluarga besar program studi ini,” ucap Adrian.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari peserta maupun dosen. dengan suksesnya Makrab tahun ini, HMJ SA berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan serupa di setiap tahunnya.

Ketua Program Studi Agama, Neila Susanti, M.Si mengatakan kegiatan ini menjadi kegiatan tahunan, menjadi wadah silaturahmi antar generasi Sosiologi Agama. Untuk keseruan kegiatan dapat dilihat di instagram soiologiagama_uinsumut. (SM)

Workshop Integrasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Kurikulum Berlangsung di FIS UIN Sumatera Utara

Medan, 13 November 2024 – Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (FIS UINSU) menyelenggarakan Workshop Integrasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Kurikulum melalui Program Studi Sosiologi Agama. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara penelitian akademik dan pengabdian masyarakat dengan penerapan kurikulum.

Workshop ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa, dan perwakilan dari mitra masyarakat. Fokus utama kegiatan adalah menyelaraskan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dengan kebutuhan lokal, sekaligus mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

Acara dibuka dengan penyampaian tujuan workshop, yang menyoroti pentingnya menjadikan hasil penelitian lebih relevan dan aplikatif. Narasumber dari bidang akademik dan praktisi memberikan materi tentang strategi pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan penelitian dan pengabdian secara komprehensif.

Sesi diskusi kelompok menjadi bagian penting dalam workshop ini. Peserta, yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, berdiskusi mengenai penguatan tema penelitian berbasis sosial-keagamaan dan strategi implementasi di lapangan. Mitra masyarakat yang hadir juga memberikan masukan tentang aplikasi hasil penelitian di tingkat lokal.

Workshop ini menghasilkan beberapa kesepakatan penting, termasuk penguatan tema penelitian berbasis isu lokal, penyusunan peta jalan penelitian dan pengabdian, serta kolaborasi aktif antara akademisi dan masyarakat.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial UINSU, sekaligus memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekitar. Workshop ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mendukung pengembangan Program Studi Sosiologi Agama.

Melalui Workshop, Sosiologi Agama Perkuat Visi Saintifik Keilmuan

Deli Serdang. Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan menyusun visi keilmuan prodi dengan menggelar workshop melibatkan dosen, mahasiswa dan stakeholder. Adapun narasumber dalam kegiatan ini yaitu Ketua Asosiasi Program Studi Indonesia (APPSI), Dr Harmona Daulay, M.Si yang juga Wakil Dekan III FISIP Universitas Sumatera Utara dan Ketua Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI), Dr Sehat Ikhsan Sadiqin dari UIN Ar Raniry Banda Aceh. Acara diselenggarakan di aula Perpustakaan UIN Sumut, 11 November 2024.

Ketua Prodi Sosiologi Agama, Neila Susanti, M,Si mengatakan bahwa kegiatan ini untuk menyusun visi keilmuan Sosiologi Agama, adapun yang menjadi output luaran kegiatan ini sebagai bahan dasar untuk merumuskan kembali kurikulum, serta menyusun peta jalan (road map) penelitian dan pengabdian masyarakat program studi Sosiologi Agama.

Selain itu Dekan FIS UIN Sumut, Dr Nursapia Harahap, MA yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr Retno Sayketi, M.Lis dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan dalam menyusun visi keilmuan Sosiologi Agama. dan diharapkan melalui workshop ini dapat menghasilkan kekhasan dan distingsi keilmuan Sosiologi Agama.

Sosiologi Agama harus mengambil peran yang penting dalam menyusun visi keilmuannya, apa yang menjadi kontribusi keilmuannya, tentu harus responsif terhadap perkembangan masyarakat, ada unsur integrasi antara visi keilmiahannnya dengan pengabdian masyarakatnya, ” ujar Dr Retno Sayekti, M.Lis

Ketua APPSI, Dr Harmona Daulay, M.Si mengatakan dalam merumuskan visi keilmuan Sosiologi Agama ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni perkembangan agama global, tantangan kehidupan beragama dan pentingnya memahami Sosiologis.

Maka dari itu penting untuk kolaborasi lintas disiplin ilmu, untuk memahami fenomena keagamaan secara holistik, dan mahasiswa dari prodi lain, seperti Teologi, Antropologi, dan Psikologi dan saling melengkapi satu dengan lainnya, ” ujar Dr Harmona Daulay.

Sementara itu, Ketua ASAGI, Dr Sehat Ihsan Sadiqin menjelaskan apa yang menjadi visi saintifik program studi Sosiologi Agama , yakni mengembangkan kajian sosial yang lebih responsif, membangun pengetahuan yang lebih kontributif,

Perlu dikembangkan kolaborasi antar disiplin ilmu, merancang kerja sama dengan studi lain seperti komunikasi, ilmu politik,psikologi, ekonomi dan lain lain, ” ujarnya

Dr Sehat Ihsan menambahkan, selain kolaborasi antar disiplin ilmu juga diperlukan pemanfaatan teknologi dalam riset dengan menggunakan big data dan analitik digital untuk memahami tren keberagamaan.

Acara workshop ini dipandu oleh Sekretaris Prodi Sosiologi Agama, Rholand Muary, M.Si dan dihadiri oleh dosen Sosiologi agama lainnya diantaranya Dr Irwansyah, M.Ag, Dr. Muhamamd Jailani, MA, Ahmed Fernanda Desky, M.Si, Ahmad Yasser Efendy, MA, stake holder dan mahasiswa lainnya. (RM)

Mahasiswa SA Ikuti Lokakarya Moderasi Beragama Lintas Iman

Prodi Sosiologi Agama UIN Sumatera Utara mengapresiasi kegitan lokakarya Moderasi Beragama Generasi Muda Lintas Imam yang diselenggarakan oleh Moderamen GBKP yang diselenggarakan pada tanggal 18-19 Oktober 2024 di wisma BKKBN Sumatera Utara. Bentuk dukungan ini dengan mengirimkan peserta dari unsur mahasiswa prodi Sosiologi Agama sebanyak delapan mahasiswa semester V yaitu Devin Shafiq Pramana, Rahmatun Bangun Situmorang, Faiz Afzah Ihsan, Irfan Arya Hasibuan, Mohammad Irfan Danu, Cindy Aulia, Fatrya Handewi, Lyra Ella Sephira

Salah seorang narasumber pada kegiatan ini, Pdr Dr Kalyinsius Jawak, M.Si menjelaskan konsep moderasi beragama dalam perspektif Kristen dan dosen Sosiologi Agama FIS UIN Sumut, Dr Faisal Riza berbicara tentang Moderasi Beragama dalam perspektif Islam, dan narasumber terakhir mewakili Kapolda Sumatera Utara yang berbicara tentang pencegahan dan tangkal paham radikalisme di Sumatera Utara.

Para peserta sangat atusias dengan adanya kegiatan ini yg berlangsung selama 2 hari 1 malam dan di tanggal 19 pada hari sabtu para peserta berangkat ke pesantren Al Hidayah untuk berkunjung yang dimana kita ketahui bahwasanya pesantren tersebut adalah pesantren yang didirikan oleh mantan narapidana aksi terorisme, jadi kunjungan kami ini bermaksud untuk mengetahui gimana kehidupan mantan narapidana aksi terorisme setelah bertaubat dan memilih jalan yang benar untuk keberlangsungan hidup mereka.

Adapun pembelajaran serta ilmu yang sangat berharga bagi kami sebagai Mahasiswa Sosiologi Agama dalam kegiatan tersebut salah satunya yakni pengetahuan tentang bagaimana cara bergama dengan baik dan benar di tengah semakin banyaknya keberagaman yang ada di Indonesia.