FIS UIN Sumut Teken MoA dengan FKUB Kota Medan

MEDAN, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UIN Sumatera Utara menandatangani nota perjanjian kerja sama (MoA) dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan dalam pembangunan dan peningkatan program pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Penandatangan MoU dilakukan Ketua FKUB Kota Medan H Muhammad Yasir Tanjung, S.Pd.I dengan Dekan Fakultas Ilmu Sosial UINSU, Dr. Nursapia Harahap, M.A, pada acara Rapat Kerja (Raker) FKUB tahun 2025, Senin (11/2) di Le Polonia Medan.

Hadir dalam acara tersebut seluruh pengurus FKUB Kota Medan, Wakil Ketua FKUB Kota Medan, Drs H Burhanuddin Damanik, MA, Sekretaris H. Damri Tambunan, S.HI, S.Pd.I, Bendahara, Prof. Dr. H. Azhari Akmal Tarigan, M.Ag, Pdt. Erwin Tambunan, S.Th. M.Th, Pdt. Obet Ginting, S.Th, MA, Bonggal Ritonga, S.Ag, M.A.P, Prof Dr. H. Muhammad Syukri Albani Nasution, MA, Dr. Zulheddi, Lc. MA, Ridwan, ST., M.PdM. Kalidasen, RP. Alexander Siliaen OFM Cap, Pdt. Sihol Kesogihen, S.Th, Alwin Angkasa, Hj Sri Wahyuni Naibaho dan Hj Mahyuni Nst, pemuda kerukunan, wanita kerukunan serta narasumber Fungsional Analis Keuangan Pusat dan Daerah Hartalina, SH. MAP serta Sekretaris Program Studi Sosiologi Rholand Muary, M.Si.

Dikatakan Ketua FKUB Kota Medan, Yasir Tanjung, kerjasama dengan FIS UINSU ini atas semangat pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan fungsi dan tugas kelembagaan masing-masing pihak.

“Lingkup kerjasamanya juga bidang akademik dalam pelaksanaan seminar, pelatihan serta bidang kemahasiswaan dan pembinaan kemahasiswaan pelaksanaan PKL dan pengabdian masyarakat. MoU berlaku jangka waktu lima tahun dan diharapkan kerjasama yang baik terus terjalin,” kata Yasir.

Sementara untuk Raker FkUB Kota Medan tahun 2025, Yasir mengatakan, kehadiran FKUB harus dirasakan manfaatnya ditengah-tengah masyarakat dalam menjaga kerukunan antar umat beragama. 
“Kita harapkan keaktifan FKUB harus ditingkatkan. Sehingga dalam Raker ini akan dirumuskan program kerja FKUB dalam membantu Pemko Medan menjaga kerukunan umat beragama.

“FKUB Kota Medan selama ini selalu
menjadi tangan kanan Pemerintah Kota Medan untuk memfasilitasi, membangun, memelihara dan memberdayakan umat beragama agar terciptanya hidup yang rukun,” ucapnya.

Ia juga memaparkan FKUB Kota Medan telah banyak melakukan kegiatan yakni
17 kegiatan termasuk FKUB Expo dan ditahun 2025 program kerja dibentuk 25 kegiatan termasuk diskusi bulanan, penerbitan buku kerukunan berbasis pemuda, pembinaan kerukunan kepada mahasiswa dibeberapa perguruan tinggi, FKUB Expo, olahraga kerukuman, podcast, diskusi merawat kerukunan dengan Majelis-Majelis Agama (FGD), dialog tokoh pemuda dan mahasiswa, dialog dengan pengurus rumah ibadah Kota Medan, seminar nasional kebangsaan, kerukunan dan refleksi kerukunan akhir tahun bersama majelis-majelis Agama.

Dalam Raker 2025 ini juga dilakukan Forum Group Diskusi (FGD) dengan dihadiri Kaban Kesbangpol Pemko Medan,
Andy Mario Siregar. Dalam paparannya, ia menyatakan dalam mewujudkan kerukunan umat dengan beribadah nyaman dan aman dalam melaksanakan ibadah masing-masing, menjadi tanggungjawab bersama semua pihak.

“Dengan anggaran yang diberikan Pemko Medan sebagai perhatian Walikota Medan terhadap FKUB, maka sudah menjadi
kewajiban FKUB untuk berkontribusi besar dalam membantu pemerintah membangun Kota Medan,” tuturnya.

Sementara itu Dekan Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan, Dr Nursapia Harahap, MA menyambut baik penandatangan kerja sama ini dan tentunya akan banyak kerja sama kolaboratif dengan FKUB Kota Medan pada tahun 2025 ini. (ist/RM)

Prodi Sosiologi UTU Benchmarking Penjaminan Mutu ke Sosiologi Agama FIS UIN Sumut

Deli Serdang. Program Studi Sosiologi Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh melaksanakan benchmarking ke Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan. Kegiatan ini dalam rangka peningkatan penjaminan mutu pada program studi Sosiologi UTU Meulaboh. Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Prodi Dr Akmal Saputra, MA, Gugus Kendali Mutu (GKM) Devi Intan Chadijah, M.Sos dan dosen Sosiologi UTU lainnya Lilis Sariyanti, M.Sos dan Samwil, MA

Ketua Program Studi Sosiologi UTU Dr Akmal Saputra menyebutkan bahwa kedatangan rombongan prodi Sosiologi UTU dalam rangka bencmarking meningkatkan kualitas penjaminan mutu dan menjajaki kerja sama pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat kedua lembaga pendidikan tersebut.

Kami mempersiapkan dukungan utk akreditasi prodi Sosiologi, jadi kami perlu belajar dengan UIN Sumut berkaitan dengan tata kelola, tata pamong dan penjaminan mutu, “ ujar Dr Akmal Saputra, MA.

Dr Akmal Saputra menambahkan untuk Prodi Sosiologi UTU saat ini tengah mempersiapkan pengembangan RPS OBE pada tahun 2025, dan memperkuat penelitian dan pengabdian masyarakat. Oleh karena itu prodi Sosiologi memberikan perluang kerja sama untuk dijajaki untuk memperkuat kualitas tridarma perguruan tinggi pada kedua lembaga tersebut.

Dekan FIS UIN Sumut, Dr Nursapia Harahap, diwakili oleh Wakil Dekan bidang akademik Dr Retno Sayekti, M.LIS menyambut baik kedatangan tim prodi Sosiologi UTU ke Prodi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut.

“  Terkait penjaminan mutu, Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumut berpedoman pada panduan dari standar nasional pendidikan tinggi dalam menjalankan siklus PPEPP (penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan peningkatan), ujar Dr Retno Sayekti

Dr Retno menambahkan, hasil dari penjaminan mutu melalui monitoring dan evaluasi dilakukan oleh unit penjamiman mutu pada tingkat Fakultas dan Prodi kemudian hasilnya disampaikan pada wakil dekan akademik dan dilakukan rapat tinjauan manajemen. Kemudian disusun dokumen laporannya termasuk di dalamnya terdapat rencana tindaklanjutnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Sosiologi Agama, Neila Susanti, M.Si mengatakan bahwa prodi Sosiologi Agama saat ini menjadi bagian kedua organisasi asosiasi yakni Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI) dan Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APPSI). Oleh sebab itu distingsi keilmuannya diadopsi pada integrasi keilmuan yang disebut wahdatul ‘ulum.

Progam Studi Sosiologi agama FIS UIN Sumut ini, berada dibawah fakultas ilmu sosial. Sementara Sosiologi Agama lainnya umumnya berada dibawah fakultas uhsuluddin, oleh sebab itu disiplin ilmu sosiologi agama menjadi ilmu yang berdiri sendiri, “ ujar Neila didampingi oleh Sekretaris Prodi Sosiologi agama Rholand Muary, M.Si.

Hadir dalam kesempatan tersebut dosen prodi Sosiologi Agama, prodi Sejarah peradaban Islam, Ilmu perpustakaan dan komunikasi serta tenaga kependidikan. (RM)

Workshop Integrasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Kurikulum Berlangsung di FIS UIN Sumatera Utara

Medan, 13 November 2024 – Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (FIS UINSU) menyelenggarakan Workshop Integrasi Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Kurikulum melalui Program Studi Sosiologi Agama. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara penelitian akademik dan pengabdian masyarakat dengan penerapan kurikulum.

Workshop ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa, dan perwakilan dari mitra masyarakat. Fokus utama kegiatan adalah menyelaraskan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dengan kebutuhan lokal, sekaligus mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

Acara dibuka dengan penyampaian tujuan workshop, yang menyoroti pentingnya menjadikan hasil penelitian lebih relevan dan aplikatif. Narasumber dari bidang akademik dan praktisi memberikan materi tentang strategi pengembangan kurikulum yang mengintegrasikan penelitian dan pengabdian secara komprehensif.

Sesi diskusi kelompok menjadi bagian penting dalam workshop ini. Peserta, yang terdiri dari dosen dan mahasiswa, berdiskusi mengenai penguatan tema penelitian berbasis sosial-keagamaan dan strategi implementasi di lapangan. Mitra masyarakat yang hadir juga memberikan masukan tentang aplikasi hasil penelitian di tingkat lokal.

Workshop ini menghasilkan beberapa kesepakatan penting, termasuk penguatan tema penelitian berbasis isu lokal, penyusunan peta jalan penelitian dan pengabdian, serta kolaborasi aktif antara akademisi dan masyarakat.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat di lingkungan Fakultas Ilmu Sosial UINSU, sekaligus memberikan dampak nyata bagi masyarakat sekitar. Workshop ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mendukung pengembangan Program Studi Sosiologi Agama.

Studi Kampus Pesantren Qur’an Eltahfidh Simalungun Berlangsung di UIN Sumatera Utara

Medan, 30 September 2024 – Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) menerima kunjungan dari Pesantren Qur’an Eltahfidh Simalungun dalam kegiatan Studi Kampus. Acara yang berlangsung di kampus UINSU ini bertujuan untuk memberikan wawasan akademik kepada para santri tentang dunia pendidikan tinggi Islam.

Dalam kegiatan ini, para peserta mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai program studi, fasilitas, dan budaya akademik di UINSU. Sesi utama mencakup penjelasan tentang peluang pendidikan tinggi di UINSU, proses seleksi mahasiswa baru, serta dukungan akademik yang ditawarkan oleh universitas untuk mahasiswa dari berbagai latar belakang.

Selain itu, santri juga diajak untuk mengunjungi berbagai fasilitas kampus, termasuk perpustakaan, laboratorium, dan pusat kegiatan mahasiswa. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta tentang kehidupan kampus dan memotivasi mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para santri tentang pentingnya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, sekaligus memperkuat hubungan antara pesantren dan perguruan tinggi Islam.

Dengan suksesnya Studi Kampus ini, UINSU kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan pendidikan Islam, sekaligus menjadi pilihan utama bagi para santri yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Acara ini ditutup dengan doa bersama untuk keberkahan dan kesuksesan dalam pendidikan para peserta.

Dr Faisal Riza Raih Hibah Penelitian Internasional

Medan. Dr Faisal Riza, dosen UIN Sumatera Utara menjadi peneliti tamu di ISTAC-IIUM Malaysia. Lembaga ini merupakan pusat kajian berskala internasional dalam bidang kajian pemikiran dan peradaban Islam. Kegiatan berlangsung pada 4-9 Agustus 2024. Dalam kegiatan ini Riza yang telah lama menggeluti kajian Islam, Urban, politik, memperbesar area risetnya ke Malaysia. Di sana, ia menelusuri dokumen, arsip-arsip relevan, di beberapa perpustakaan kampus dan arkib negara. Selain itu, Riza terlibat banyak dalam kegiatan akademis seperti diseminasi pendahuluan riset, kelas diskusi dengan mahasiswa S3 dan anggota fakultas.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kerjasama penelitian skema matching grant antara kedua institusi yaitu ISTAC-IIUM dan UIN SU. Dr Faisal Riza menyebutkan bahwa keikutsertaannya dalam kegiatan ini turut memperluas jaringan dan memiliki peluang dalam pengembangan karir akademik.

“Saya merasa mendapatkan kesempatan berharga bisa terlibat dalam kegiatan akademik dan jaringan yang lebih luas. Ini peluang mengembangkan karir akademik yang strategis,” ungkap Riza.

MUNAS ASAGI 2024 di Kediri Berlangsung Sukses

Kediri. Program studi Sosiologi Agama Se Indonesia melaksanakan Seminar Nasional dan Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Sosiologi Indonesia (ASAGI) 2024 di Kediri pada tanggal 25-28 Juni 2024. Hasil Munas menetapkan Ketua Umum  ASAGI periode 2024-2026 Dr Sehat Iksan Shadiqin, M.Ag dari Prodi Sosiologi Agama UIN Ar Raniry Aceh.

Pelaksanaan Munas diawali dengan seminar nasional dengan mengambil tema, “ Tantangan Ekologi dalam Paradigma Integrasi dan Interkoneksi “ yang menghadirkan narasumber yakni Rachmad K Dwi Susilo, Ph.D dari Prodi Sosiologi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang dan Prigi Arisandi, aktivis lingkungan sekaligus direktur eksekutif Ecological Observation & Wetland Conservation (Ecoton), sebuah yayasan yang bekerja untuk menjaga kelestarian sungai-sungai di Provinsi Jawa Timur dan kawasan sekitarnya.

Setelah pemaparan dari masing-masing narasumber dilaksanakan diskusi dan tanya jawab, kemudian lenjut pada sesi berikutnya yaitu panel presentation dari masing-masing paper dosen Sosiologi Agama Se Indonesia yang temanya berkaitan dengan isu lingkungan. Pada saat malam harinya dilaksanakan Munas dimana agendanya laporan pertanggung jawaban pengurus ASAGI periode 2022-2024 yang dipimpin oleh Dr Mohammad Soehadha, M.Si yang merupakan dosen Prodi Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta selama dua periodesasi.

Selanjutnya Munas membahas Anggaran Dasar dan Anggaran rumah tangga dan diskursus mengenai perkembangan kelilmuan dan tata kelola program studi Sosiologi Agama se Indonesia. Pada saat akhir Munas terpilih berdasarkan musyawarah anggota ASAGI, Dr. Sehat Ikhsan Shadiqin, M.Ag sebagai Ketum ASAGI 2024-2026.

“ Ini bukanlah pekerjaan yang ringan, namun dengan kerja sama dan saling mendukung, Insya Allah kita mewujudkan visi misi ASAGI kedepan, “ ujar Dr Sehat Ikhsan Shadiqin

Adapun dosen Prodi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut yang hadir dalam kegiatan Munas ini yakni Rholand Muary, M.Si dan Ahmad Yasser Effendy, MA. (RM)

Mudrika Aulia Sitepu Wakili UIN Sumut jadi Pembicara Desiminasi Nasional Unpad Bandung

Mudrika Aulia Sitepu, Mahasiswa prodi Sosiologi Agama menjadi narasumber nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran Bandung melalui daring, Kamis (20/06). Acara Desiminasi Nasional ini mengambil tema ” “Analisis Masalah Sosial Berbasis Problem, Cause, Effect Analysis” telah berlangsung dengan sukses.

Acara ini dihadiri oleh berbagai perwakilan dari berbagai universitas dan institusi di Indonesia diantaranya Universitas Bengkulu, Universitas Syah Kuala, Universitas Udayana dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Mudrikah Aulia Sitepu, seorang perwakilan dari UIN Sumatera Utara, mengangkat isu “Enequal Education, Environmental Problem, dan Health Care” dalam acara tersebut. Mudrikah mengalisis isu-isu tersebut dengan pendekatan Problem Cause dan Effect Analysis.

Mudrikah memulai presentasinya dengan menjelaskan bahwa Enequal Education merupakan masalah sosial yang sangat penting di Indonesia, menurut Mudrikah tantangan yang dihadapi Indonesia dalam kesetaraan pendidikan yaitu: penurunan gaji untuk tenaga honorer, Kurangnya sekolah infusi (sekolah untuk disabilitas), Isu kenaikan UKT, Penurunan kualitas sarana dan prasarana, Ketidakmerataan pendidikan di masyarakat, Kurangnya tenaga pendidik yang berkualitas, Beasiswa tidak tepat sasaran, Kurikulum yang tidak menentu, Rendahnya motivasi untuk melajutkan pendidikan. Isu beasiswa tidak tepat sasaran ini dapat terjadi karena tidak adanya transparansi dari awal pendaftaran dan pengumuman hasil lolos seleksi dari pihak lembaga penyelenggara program beasiswa khusunya beasiswa tidak mampu dari pemerintah.

Kemudian pemerintah tidak mensurvei atau me refresh dan memperbarui ulang data-data siswa maupun mahasiswa yang mungkin tidak tepat sasaran dan yang paling mirisnya itu info mengenai beasiswa hanya di bagikan kepada pihak-pihak terdekat dan tidak tersosialisasikan dengan baik. Dampak yang ditimbulkan yaitu besiswa tidak tepat sasaran dan banyak sekali anak yang tidak melanjutkan pendidikan hingga karena masalah biaya terutama di Sumatera Utara. Mudrikah menjelaskan bahwa Enequal Education dapat menyebabkan berbagai masalah sosial, seperti penurunan kualitas pendidikan, penurunan kesadaran masyarakat, dan penurunan kemampuan masyarakat.

Terdapat beberapa daerah yang memiliki akses pendidikan yang kurang. Misalnya, di Kabupaten Deli Serdang, terdapat beberapa desa yang tidak memiliki sekolah yang layak. Hal ini menyebabkan anak-anak di daerah tersebut tidak dapat mengakses pendidikan yang layak, ” ujar Mudrika memberikan contoh ketimpangan dalam akses pendidikan di wilayahnya.

Mudrikah menambahkan bahwa Environmental Problem adalah masalah sosial yang sangat penting di Indonesia, terutama di Sumatera Utara. Mudrikah menjelaskan bahwa Environmental Problem dalam hal ini isu merokok dapat menyebabkan berbagai masalah sosial. Merokok bukan hanya permasalah untuk 1 orang saja atau si perokok melaikan menjadi masalah jika dampak yang tercipta itu menyeret orang banyak orang. Dari hal ini terdapat kasus di Indonesia diantaranya “ Pria 23 tahun mengalami paru paru bocor” yang kedua “ kasus anak 3 tahun kecanduan merokok di Jogja” terakhir ada kasus “ Bocah di Sukabumi kecanduan merokok 2 bungkus perhari” Merokok dapat menjadi masalah sosial di masyarakay karena : Merokok menjadi masalah sosial di masyarakat karena beberapa alasan berikut: Dampak Negatif pada Kesehatan: Merokok memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan, terutama bagi remaja.

Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kanker, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru. Ketergantungan: Merokok dapat menyebabkan ketergantungan, baik bagi perokok aktif maupun bagi perokok pasif. Ketergantungan ini dapat menyebabkan berbagai masalah sosial dan psikologis, seperti penurunan kosentrasi, penurunan kebugaran, dan penurunan kesehatan. seperti penurunan kualitas udara, penurunan kualitas air, dan penurunan kualitas tanah. Contoh yang diberikan oleh Mudrikah adalah di Universitas yang ada di Sumatera Utara, terdapat beberapa daerah dan kampus yang memiliki masalah lingkungan yang serius.

Sementara itu, Ketua Program Studi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut, Neila Susanti, M.Si mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan diseminasi nasional yang diselenggarakan oleh Prodi Sosiologi FISIP UNPAD dalam rangka mengimplementasikan kerja sama dengan Prodi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut sekaligus bagian dari implementasi kurikulum merdeka belajar dan kampus merdeka. (MAS/RM)

Konsulat Muda Jepang Motivasi Mahasiswa FIS UIN Sumut untuk Karir dan Studi di Jepang

Deli Serdang. Program Studi Sosiologi Agama bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi Agama melaksanakan seminar Internasional dengan tema “ Budaya Etos Kerja orang Jepang : Kiat Sukses Membangun Karir dan Persiapan Studi di Jepang “ di aula kampus FIS UIN Sumut, Kamis (20/6). Seminar Internasional ini menghadirkan narasumber Konsulat Muda Konjen Jepang di Medan, Mr Asano Shunya didampingi oleh Staf konsulat bidang pendidikan dan kebudayaan, Utari. Kegiatan ini dipandu oleh dosen Prodi Sosiologi Agama, Ahmed Fernanda Desky, M.Si

Ketua HMJ Sosiologi Agama, Fitra Yusdarly Harahap mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan setelah pelantikan beberapa bulan yang lalu. Adapun tema yang diambil ini merupakan keinginan dari teman teman mahasiswa yang ingin mempersiapkan studi lanjutnya di Jepang. Oleh sebab itu melalui seminar ini diharapkan mahasiswa mendapatkan akses informasi bagaimana dapat melanjutkan studinya di Jepang.

Sementara itu Dekan FIS, Dr Nursapia Harahap mengatakan mengapresiasi kegiatan yg dilaksanakan oleh HMJ Sosiologi Agama.karena telah mempersiapkan acara seminar ini dengan sebaiknya terlebih lagi dapat menghadirkan konsulat muda Jepang di Medan ke kampus FIS UIN Sumut. Dia menambahkan tema yang diambil ini merupakan tema yang cukup penting, sebab Jepang sebagai sebuah negara yang maju, tidak terlepas dari budaya etos kerja mereka yang disiplin dan tepat waktu.

Kita harus belajar banyak dari masyarakat Jepang, apalagi soal kedisplinan waktu dan tertib, ini menjadi modal sosial untuk membangun sebuah negara yang maju pula, ” ujar Dr Nursapia harahap, MA. Dia menambahkan, Jepang sebagai negera maju juga tidak melupakan identitas kebudayaannya termasuk nilai dan norma yang berlaku disana, sehingga menjadi kesatuan yang tidak dipisahkan sebagai orang Jepang kemanapun dan dimanapun dia berada.

Selain itu Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UIN Sumut, Prof Dr Katiman, M. Ag sebelum membuka acara ini secara seremonial juga menyebutkan, bahwa negera Jepang merupakan salah satu negera di Asia yang menjadi tujuan pelajar untuk sekolah sampai tingkat Doktor. Oleh sebab itu, melalui seminar internasional ini selain kita mempelajari etos kerja di Jepang, juga harus memberikan akses informasi untuk memperoleh beasiswa pendidikan di Jepang. Oleh sebab itu, tentunya besar harapan tahun yang akan datang, ada alumni maupun dosen FIS yang bisa studi lanjutnya ke negara Jepang.

Konsulat Jepang di Medan, Mr. Asano Shunya dalam pemaparannya kepada ratusan mahasiswa FIS UIN Sumut yang hadir menyebutkan saat ini ada 888 beasiswa dari pemerintah Jepang yang sudah diberikan kepada mahasiswa asal Indonesia dan menurutnya beasiswa ini merupakan beasiswa terbesar di dunia. Sementara untuk jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Jepang sebanyak 5792 mahasiswa. Selain itu dalam konteks demokrasi, Indonesia justru mendapatkan bonus demografi dimana jumlah populasi stabil dan dapat memberangkatkan tenaga kerja, hal ini berbanding terbalik dengan Jepang yang angka kelahirannya menurun mencapai 0.99 di Tokyo sehingga kekurangan tenaga kerja di Jepang. Dia juga membagikan tips bagaimana agar sukses untuk generasi kedepannya

Di Jepang itu membutuhkan tenaga kerja yang banyak, setidaknya ada tiga tips untuk bisa sukses yaitu, tepat waktu, disiplin dan belajar bahasa Jepang, apalagi orang Indonesia itu friendly (ramah) itu jadi modal sosial yang sangat baik, ” ujar Mr Asano Shunya yang sudah lebih dari 2 tahun bertugas di Medan.

Selain itu, Utari staf konsulat juga menyampaikan bahwa di Jepang saat ini ada program beasiswa ” Monbukagakusho” atau MEXT (Ministry of Education, Culture, Sports, Science, and Technology) dimana penerima beasiswa setiap tahunnya sebesar 102 ribu orang. Adapun fasilitas yang didapat antara lain tidak adanya ikatan dinas, bebas biaya pendaftaran, tiket pesawat pulang dan pergi, gratis pembuatan visa pelajar bebas biaya kuliah, matrikulasi dan ujian uang masuk.

” Agar lolos program beasiswa ini juga harus memperhatikan beberapa hal antara lain , mengasah kemampuan bahasa Inggris atau Jepang, mengantisipasi pertanyaan dari pewawancara, mempertajam motivasi belajar di Jepang, memberikan jawaban yang lugas dan tidak memikirkan diri sendiri, ” ujarnya. Hadir dalam kegiatan seminar ini , Wakil Dekan I Dra Retno Sayekti, M.Lis, Wakil Dekan II Dr Abdul Karim Batubara, MA, Wakil Dekan III Yoserizal Saragih, M.Ikom, Kepala Tata Usaha, Dr Rafnitul Hasanah, MA, Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi di lingkungan FIS UIN Sumut, ratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, para dosen dan juga staf kepegawaian.Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama dan pemberian cinderamata (RM)

Dosen Sosiologi Agama Menjadi Narasumber Youth Interfaith Harmony di Padang Sidempuan

Padang sidempuan, Dosen Program studi Sosiologi Agama Purjatian Azhar, M. Hum menjadi pembicara pada acara Youth Interfaith Harmony di Padang Sidempuan. Acara tersebut diselenggarakan oleh kerjasama Komite Nasional Lutheran World Federation KN-LWF dengan Gereja Kristen Protestan Angkola GKPA, sabtu 15 Juni 2024.

Acara tersebut mengundang para pemuda dari berbagai lintas agama, baik itu Kristen, Katolik, Islam dan juga Budha di Padang Sidempuan. Dalam paparan nya Purja menjelaskan bagaimana peran pemuda dalam merawat perbedaan dalam bingkai kebhinekaan. Purja memulai pemaparan dengan mengajak berefleksi kepada semua peserta untuk kembali menerima segala bentuk perbedaan, perbedaan adalah kehendak Tuhan, maka terimalah segala bentuk perbedaan dengan penuh keikhlasan dan kebijaksanaan, tegas nya.

Selanjutnya Purja juga menjelaskan bagaimana sikap beragama bagi seorang muslim. Pertama, Berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Hadits serta Pancasila dan UUD 1945, artinya dalam beragama maka yang menjadi sumber hukum adalah Al-Qur’an dan Hadits, begitu juga dalam bernegara, maka yang menjadi sumber hukum dan yang harus ditaati adalah Pancasila dan UUD 1945. Kedua, berpikir secara Inklusif, terbuka dan open minded. Ketiga memiliki sikap Tabayyun, artinya tidak mudah menyalahkan dan menghakimi ketika terjadi perbedaan pendapat dan pandangan khususnya dalam konteks beragama. Keempat, memiliki sikap Agree in Disagreement (Setuju dalam Ketidaksetujuan) dan, kelima, memilki sikap untuk Berbaur tetapi tidak melebur.

Purja melihat bahwa pemuda memiliki peran yang cukup sentral dalam merawat keharmonisan umat beragama, artinya bahwa tugas-tugas dalam merawat perdamaian dan keharmonisan bukan semata tugas para agamawan saja, tetapi pemuda juga memiliki tugas yang sama dalam menjaga dan merawat keharmonisan antar ummat beragama. (PA)

Survey IKUB 2024, Dosen SA Sukseskan Survey di Sumut

Medan. Dosen Program Studi Sosiologi Agama, Rholand Muary terlibat dalam mensukseskan survey Indeks Kerukunan Umat Bergama (IKUB) 2024 sebagai Koordinator Lapangan khususnya di Kota Medan dan Kabupaten Nias Selatan pada mulai Maret- April 2024. Kegiatan survey IKUB 2024 diselenggarakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Bimas agama dan layanan keagamaan dengan tujuan mengukur sikap umat beragama di Indonesia terhadap konsep kerukunan sebagaimana tertuang dalam PBM No. 8 dan 9 Tahun 2006, kemudian mengukur Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Agama serta sebagai alat pemetaan, pengukuran potensi, prediksi, dan deteksi dini kehidupan keberagamaan umat beragama.

Sasaran dalam survey ini dilakukan di 34 provinsi, 136 kabupaten/kota , 1360 kelurahan/desa, dengan melibatkan 13.600 responden. Penarika sampel dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan teknik enumerator langsung menjumpai para responden. . Adapun yang menjadi indikator indeks kerukunan umat beragama yakni mengukur toleransi antar umat beragama, kesetaraan antar umat beragama dan kerja sama antar umat beragama. (RM)