Medan, Mahasiswa program studi agama FIS UIN Sumut mengikuti program international Summer Course 2023 yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Hal ini ditandai dengan Letter of Acceptence (LoA) yang diterima oleh mahasiswa Sosiologi Agama dengan seleksi yang ketat oleh penyelenggara, Adapun nama nama tersbut yakni Alvira Wiabda Tambunan dan Habibina Menatri. Kegiatan Summer Course ini mengambil tema “ Social Entrepreneurship to Achieve Sustanable Development Goals” yang dilaksanakan pada tanggal untuk sesi course 21-23 Agustus 2023 dan untuk fieldtrip study dilaksanakan pada 22-31 Agustus 2023. Kegiatan ini dimulai kelas materi yang disampaikan oleh beberapa narasumber nasional dan internasional yakni Rae Macapagal (Universitas of Philipines ) dan Prof Dr. Zainal Abidin Sanusi)
Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan fieldtrip study dengan puluhan mahasiswa dan dosen dalam negeri dan internasional ke Berastagi, pulau samosir, Siosar Kabanjahe dan ditutup dengan mengeskplor kota Medan termasuk kunjungan ke Istana Maimun.
Alvira Wiabda Tambunan menceritakan pengamalamannya dalam mengikuti kegiatan Summer Course 2023 mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan suatu praktik kita sebagai mahasiswa harus mengeksplor dunia luar dengan mengikuti kegiatan di luar kampus agar bisa mengetahui dan membandingkan bagaimana tingkat kemampuan kita jika di adu dengan mahasiswa luar negeri contoh dari negeri tentangga yaitu Malaysia dan Filipina, yang dimana kegiatan ini dilakukan selama 10 hari tanpa dipungut biaya dalam proses kegiatan.
Maka kegiatan ini merupakan suatu peluang mahasiswa untuk mempraktikkan dalam berkomunikasi dalam bahasa inggris itu merupakan pembelajaran yang paling banyak dan kita bisa mengetahui bagaimana aturan serta keunggulan jika dibandingkan dengan kampus luar. Sementara itu, Habibina menatri juga menceritakan tentang bagaimana mengenalkan kuliner di sumatera utara serta respon dari mahasiswa dan dosen luar negeri yang berasal dari Malaysia dan Filipina.
Dari beberapa makanan yang di sajikan seperti bakso, ikan asam manis, rendang, teri medan, pempek, rujak dan masih banyak jenis makanan yg mereka sukai karena cocok di lidah mereka. Mereka sangat bersemangat untuk mencoba makanan khas sumatera utara yang didukung dengan wisata di sumatera Utara seperti Danau toba, Samosir, tomok, dan Berastagi. Pada saat kami mengunjungi Huta sialagan di Samosir, mereka sangat antusias mendengarkan asal usul batak toba yang disampaikan oleh tokoh adat. Huta sialagan merupakan rumah adat zaman dahulu yang bernama rumah adat bolon yang terdiri dari 3 tingkat, tingkat pertama untuk ternak, tingkat kedua untuk berkumpul, dan tingkat ketiga untuk menyimpan barang.Tanggapan mereka mengenai sejarah batak toba yaitu menarik karena budaya yang masih kental dengan mistisnya pada masa itu dan mempunyai tempat sejarah yang dijadikan tempat wisata yang dimana budaya di negara luar hanya sesekali dijadikan tempat wisata melainkan hanya untuk disimpan individu.
“Semoga ini juga berdampak positif pada promosi budaya Indonesia” ujar Habibina.
Ketua Prodi Sosiologi Agama, Neila Susanti sangat mengapresiasi keterlibatan mahasiswa Sosiologi Agama dalam kegiatan internasional ini, dan tentunya ini menjadi dorongan yang kuat bagi prodi dan mahasiswa untuk terlibat kembali pada even-even akademis internasional selanjutnya (RM/AW/HM)