Sosialisasi Mediasi Konflik Sosial – Keagamaan Bagi Calon Sarjana Sosiologi Agama

Deli Serdang. Kebebasan beragama dan berkeyakinan sepertinya sebuah “jargon” yang sudah usang, apalagi bila disandingkan dengan istilah baru yang sedang masih hangat diperbincangkan di Republik ini, yaitu Moderasi Beragama. namun kasus konflik terkait dengan kebebasan beragama dan berkeyakinan fenomenanya terus saja terjadi dan aktual.

Hal ini disampaikan oleh Dosen Prodi Sosiologi Agama, Dr. Irwansyah, M.Ag pada kegiatan sosialisasi mediasi konflik sosial keagamaan bagi sarjana sosiologi agama di Kampus UIN Sumut. ini merupakan bagian dari rencana tindak lanjut pelatihan mediator profesional kerja sama Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Yayasan Paramadina dan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) yang dilakukan beberapa hari sebelumnya.

Irwansyah mengatakan sebagai calon Sarjana Sosiologi Agama yang antara lain bisa diharapkan menjadi tenaga penggerak perdamaian di tengah-tengah masyarakat, terutama nantinya setelah Sarjana, tentu penting sekali mengetahui dan memahami bahkan mempunyai keterampilan “Mediasi” sebagai salah satu model penyelesaian konflik apa bila terjadi.

Mediasi sebagai skill penting dimiliki, mengingat bahwa ia bukan saja bertujuan untuk menyelesaikan konflik, akan tetapi bertujuan agar kedua pihak yang berkonflik dapat kembali duduk bersama secara harmonis sebagaimana sebelumnya, ” ujar nya.

Hadir dalam kesempatan tersebut mahasiswa lintas semester Program studi Sosiologi Agama. Turut hadir dalam membuka acara tersebut Ketua Prodi Sosiologi Agama, Neila Susanti, M,Si dan Sekretaris Prodi, Rholand Muary, M.Si.