Prodi Sosiologi UTU Benchmarking Penjaminan Mutu ke Sosiologi Agama FIS UIN Sumut

Deli Serdang. Program Studi Sosiologi Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh melaksanakan benchmarking ke Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan. Kegiatan ini dalam rangka peningkatan penjaminan mutu pada program studi Sosiologi UTU Meulaboh. Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Prodi Dr Akmal Saputra, MA, Gugus Kendali Mutu (GKM) Devi Intan Chadijah, M.Sos dan dosen Sosiologi UTU lainnya Lilis Sariyanti, M.Sos dan Samwil, MA

Ketua Program Studi Sosiologi UTU Dr Akmal Saputra menyebutkan bahwa kedatangan rombongan prodi Sosiologi UTU dalam rangka bencmarking meningkatkan kualitas penjaminan mutu dan menjajaki kerja sama pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat kedua lembaga pendidikan tersebut.

Kami mempersiapkan dukungan utk akreditasi prodi Sosiologi, jadi kami perlu belajar dengan UIN Sumut berkaitan dengan tata kelola, tata pamong dan penjaminan mutu, “ ujar Dr Akmal Saputra, MA.

Dr Akmal Saputra menambahkan untuk Prodi Sosiologi UTU saat ini tengah mempersiapkan pengembangan RPS OBE pada tahun 2025, dan memperkuat penelitian dan pengabdian masyarakat. Oleh karena itu prodi Sosiologi memberikan perluang kerja sama untuk dijajaki untuk memperkuat kualitas tridarma perguruan tinggi pada kedua lembaga tersebut.

Dekan FIS UIN Sumut, Dr Nursapia Harahap, diwakili oleh Wakil Dekan bidang akademik Dr Retno Sayekti, M.LIS menyambut baik kedatangan tim prodi Sosiologi UTU ke Prodi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut.

“  Terkait penjaminan mutu, Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumut berpedoman pada panduan dari standar nasional pendidikan tinggi dalam menjalankan siklus PPEPP (penetapan, pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan peningkatan), ujar Dr Retno Sayekti

Dr Retno menambahkan, hasil dari penjaminan mutu melalui monitoring dan evaluasi dilakukan oleh unit penjamiman mutu pada tingkat Fakultas dan Prodi kemudian hasilnya disampaikan pada wakil dekan akademik dan dilakukan rapat tinjauan manajemen. Kemudian disusun dokumen laporannya termasuk di dalamnya terdapat rencana tindaklanjutnya.

Sementara itu, Ketua Program Studi Sosiologi Agama, Neila Susanti, M.Si mengatakan bahwa prodi Sosiologi Agama saat ini menjadi bagian kedua organisasi asosiasi yakni Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI) dan Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APPSI). Oleh sebab itu distingsi keilmuannya diadopsi pada integrasi keilmuan yang disebut wahdatul ‘ulum.

Progam Studi Sosiologi agama FIS UIN Sumut ini, berada dibawah fakultas ilmu sosial. Sementara Sosiologi Agama lainnya umumnya berada dibawah fakultas uhsuluddin, oleh sebab itu disiplin ilmu sosiologi agama menjadi ilmu yang berdiri sendiri, “ ujar Neila didampingi oleh Sekretaris Prodi Sosiologi agama Rholand Muary, M.Si.

Hadir dalam kesempatan tersebut dosen prodi Sosiologi Agama, prodi Sejarah peradaban Islam, Ilmu perpustakaan dan komunikasi serta tenaga kependidikan. (RM)

Melalui Workshop, Sosiologi Agama Perkuat Visi Saintifik Keilmuan

Deli Serdang. Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan menyusun visi keilmuan prodi dengan menggelar workshop melibatkan dosen, mahasiswa dan stakeholder. Adapun narasumber dalam kegiatan ini yaitu Ketua Asosiasi Program Studi Indonesia (APPSI), Dr Harmona Daulay, M.Si yang juga Wakil Dekan III FISIP Universitas Sumatera Utara dan Ketua Asosiasi Sosiologi Agama Indonesia (ASAGI), Dr Sehat Ikhsan Sadiqin dari UIN Ar Raniry Banda Aceh. Acara diselenggarakan di aula Perpustakaan UIN Sumut, 11 November 2024.

Ketua Prodi Sosiologi Agama, Neila Susanti, M,Si mengatakan bahwa kegiatan ini untuk menyusun visi keilmuan Sosiologi Agama, adapun yang menjadi output luaran kegiatan ini sebagai bahan dasar untuk merumuskan kembali kurikulum, serta menyusun peta jalan (road map) penelitian dan pengabdian masyarakat program studi Sosiologi Agama.

Selain itu Dekan FIS UIN Sumut, Dr Nursapia Harahap, MA yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr Retno Sayketi, M.Lis dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan dalam menyusun visi keilmuan Sosiologi Agama. dan diharapkan melalui workshop ini dapat menghasilkan kekhasan dan distingsi keilmuan Sosiologi Agama.

Sosiologi Agama harus mengambil peran yang penting dalam menyusun visi keilmuannya, apa yang menjadi kontribusi keilmuannya, tentu harus responsif terhadap perkembangan masyarakat, ada unsur integrasi antara visi keilmiahannnya dengan pengabdian masyarakatnya, ” ujar Dr Retno Sayekti, M.Lis

Ketua APPSI, Dr Harmona Daulay, M.Si mengatakan dalam merumuskan visi keilmuan Sosiologi Agama ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni perkembangan agama global, tantangan kehidupan beragama dan pentingnya memahami Sosiologis.

Maka dari itu penting untuk kolaborasi lintas disiplin ilmu, untuk memahami fenomena keagamaan secara holistik, dan mahasiswa dari prodi lain, seperti Teologi, Antropologi, dan Psikologi dan saling melengkapi satu dengan lainnya, ” ujar Dr Harmona Daulay.

Sementara itu, Ketua ASAGI, Dr Sehat Ihsan Sadiqin menjelaskan apa yang menjadi visi saintifik program studi Sosiologi Agama , yakni mengembangkan kajian sosial yang lebih responsif, membangun pengetahuan yang lebih kontributif,

Perlu dikembangkan kolaborasi antar disiplin ilmu, merancang kerja sama dengan studi lain seperti komunikasi, ilmu politik,psikologi, ekonomi dan lain lain, ” ujarnya

Dr Sehat Ihsan menambahkan, selain kolaborasi antar disiplin ilmu juga diperlukan pemanfaatan teknologi dalam riset dengan menggunakan big data dan analitik digital untuk memahami tren keberagamaan.

Acara workshop ini dipandu oleh Sekretaris Prodi Sosiologi Agama, Rholand Muary, M.Si dan dihadiri oleh dosen Sosiologi agama lainnya diantaranya Dr Irwansyah, M.Ag, Dr. Muhamamd Jailani, MA, Ahmed Fernanda Desky, M.Si, Ahmad Yasser Efendy, MA, stake holder dan mahasiswa lainnya. (RM)

Selamat Datang Mahasiswa Baru Sosiologi Agama 2024

Deli Serdang. Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara melakukan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di kampus UIN Tuntungan sejak tanggal 2-4 September 2024. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Dr Nursapia Harahap, MA dalam sambutannya mengucapkan selamat datang di kampus Fakultas Ilmu Sosial. Dia mengajak mahasiswa untuk bersyukur atas capaiannya menjadi mahasiswa karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk dapat mengakses pendidikan sampai ke perguruan tinggi negeri.

Kami ucapkan selamat datang, anak-anak kami calon pemimpin di masa yang akan datang, walaupun diantara kalian ini datangnya dari pelosok kampung, jangan minder karena kesuksesan itu bisa diraih dengan belajar sunguh-sungguh, ” ujar Dekan FIS UIN Sumut yang juga dosen Ilmu Komunikasi ini.

Sementara itu Ketua Program Studi Sosiologi Agama, Neila Susanti, M.Si juga pada sesi khusus dengan mahasiswa baru angkatan 2024 juga menyambut kedatangan mahasiswa baru Sosiologi Agama dengan ungkapan rasa syukur karena sudah melawati masa ujian dan pemberkasan. Dia pun mengajak agar mahasiswa juga belajar memahami budaya akademik kampus dan jangan segan-segan bertanya kepada pengelola program studi ataupun senior sosiologi agama.

Mahasiswa baru harus sudah mempersiapkan diri bahwa kalian statusnya hari ini adalah mahasiswa bukan anak sekolahan lagi, maka dari itu harus berfikit lebih kritis dan punya pengetahuan yang luas dan tentunya perlu pergaulan sosial, ” ujar Neila yang didampingi oleh Sekretaris Prodi, Rholand Muary, M.Si

Selain itu acara pengenalan ini juga diisi dengan materi dan motivasi dari salah seorang alumni Sosiologi Agama angkatan 2017, Eva Indriani, S.Sos. Eva sendiri merupakan alumni angkatan pertama yang saat ini berkecimpung dalam dunia advokasi khususnya perempuan. Eva dalam sambutannya mengajak mahasiswa Sosiologi Agama untuk memiliki kemampuan dan keterampilan untuk persiapan nantinya setelah tamat.

Maka dari itu, mahasiswa harus sudah memiliki pengalaman saat kuliah, dirinya juga menyebut bahwa dosen-dosen di Sosiologi Agama juga kerab mengajak mahasiswa untuk menimba ilmu pada saat kegiatan luar kampus, dengan melakukan kunjungan ataupun riset yang berkaitan dengan mata kuliah. Hadir juga dalam pengenalan ini alumni SA angkatan 2020, Mudrika Aulia Sitepu, Ardi Nurwahyu, Widya Permita Sari (RM)

Dr Faisal Riza Raih Hibah Penelitian Internasional

Medan. Dr Faisal Riza, dosen UIN Sumatera Utara menjadi peneliti tamu di ISTAC-IIUM Malaysia. Lembaga ini merupakan pusat kajian berskala internasional dalam bidang kajian pemikiran dan peradaban Islam. Kegiatan berlangsung pada 4-9 Agustus 2024. Dalam kegiatan ini Riza yang telah lama menggeluti kajian Islam, Urban, politik, memperbesar area risetnya ke Malaysia. Di sana, ia menelusuri dokumen, arsip-arsip relevan, di beberapa perpustakaan kampus dan arkib negara. Selain itu, Riza terlibat banyak dalam kegiatan akademis seperti diseminasi pendahuluan riset, kelas diskusi dengan mahasiswa S3 dan anggota fakultas.

Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kerjasama penelitian skema matching grant antara kedua institusi yaitu ISTAC-IIUM dan UIN SU. Dr Faisal Riza menyebutkan bahwa keikutsertaannya dalam kegiatan ini turut memperluas jaringan dan memiliki peluang dalam pengembangan karir akademik.

“Saya merasa mendapatkan kesempatan berharga bisa terlibat dalam kegiatan akademik dan jaringan yang lebih luas. Ini peluang mengembangkan karir akademik yang strategis,” ungkap Riza.

Mudrika Aulia Sitepu Wakili UIN Sumut jadi Pembicara Desiminasi Nasional Unpad Bandung

Mudrika Aulia Sitepu, Mahasiswa prodi Sosiologi Agama menjadi narasumber nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran Bandung melalui daring, Kamis (20/06). Acara Desiminasi Nasional ini mengambil tema ” “Analisis Masalah Sosial Berbasis Problem, Cause, Effect Analysis” telah berlangsung dengan sukses.

Acara ini dihadiri oleh berbagai perwakilan dari berbagai universitas dan institusi di Indonesia diantaranya Universitas Bengkulu, Universitas Syah Kuala, Universitas Udayana dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Mudrikah Aulia Sitepu, seorang perwakilan dari UIN Sumatera Utara, mengangkat isu “Enequal Education, Environmental Problem, dan Health Care” dalam acara tersebut. Mudrikah mengalisis isu-isu tersebut dengan pendekatan Problem Cause dan Effect Analysis.

Mudrikah memulai presentasinya dengan menjelaskan bahwa Enequal Education merupakan masalah sosial yang sangat penting di Indonesia, menurut Mudrikah tantangan yang dihadapi Indonesia dalam kesetaraan pendidikan yaitu: penurunan gaji untuk tenaga honorer, Kurangnya sekolah infusi (sekolah untuk disabilitas), Isu kenaikan UKT, Penurunan kualitas sarana dan prasarana, Ketidakmerataan pendidikan di masyarakat, Kurangnya tenaga pendidik yang berkualitas, Beasiswa tidak tepat sasaran, Kurikulum yang tidak menentu, Rendahnya motivasi untuk melajutkan pendidikan. Isu beasiswa tidak tepat sasaran ini dapat terjadi karena tidak adanya transparansi dari awal pendaftaran dan pengumuman hasil lolos seleksi dari pihak lembaga penyelenggara program beasiswa khusunya beasiswa tidak mampu dari pemerintah.

Kemudian pemerintah tidak mensurvei atau me refresh dan memperbarui ulang data-data siswa maupun mahasiswa yang mungkin tidak tepat sasaran dan yang paling mirisnya itu info mengenai beasiswa hanya di bagikan kepada pihak-pihak terdekat dan tidak tersosialisasikan dengan baik. Dampak yang ditimbulkan yaitu besiswa tidak tepat sasaran dan banyak sekali anak yang tidak melanjutkan pendidikan hingga karena masalah biaya terutama di Sumatera Utara. Mudrikah menjelaskan bahwa Enequal Education dapat menyebabkan berbagai masalah sosial, seperti penurunan kualitas pendidikan, penurunan kesadaran masyarakat, dan penurunan kemampuan masyarakat.

Terdapat beberapa daerah yang memiliki akses pendidikan yang kurang. Misalnya, di Kabupaten Deli Serdang, terdapat beberapa desa yang tidak memiliki sekolah yang layak. Hal ini menyebabkan anak-anak di daerah tersebut tidak dapat mengakses pendidikan yang layak, ” ujar Mudrika memberikan contoh ketimpangan dalam akses pendidikan di wilayahnya.

Mudrikah menambahkan bahwa Environmental Problem adalah masalah sosial yang sangat penting di Indonesia, terutama di Sumatera Utara. Mudrikah menjelaskan bahwa Environmental Problem dalam hal ini isu merokok dapat menyebabkan berbagai masalah sosial. Merokok bukan hanya permasalah untuk 1 orang saja atau si perokok melaikan menjadi masalah jika dampak yang tercipta itu menyeret orang banyak orang. Dari hal ini terdapat kasus di Indonesia diantaranya “ Pria 23 tahun mengalami paru paru bocor” yang kedua “ kasus anak 3 tahun kecanduan merokok di Jogja” terakhir ada kasus “ Bocah di Sukabumi kecanduan merokok 2 bungkus perhari” Merokok dapat menjadi masalah sosial di masyarakay karena : Merokok menjadi masalah sosial di masyarakat karena beberapa alasan berikut: Dampak Negatif pada Kesehatan: Merokok memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan, terutama bagi remaja.

Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kanker, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru. Ketergantungan: Merokok dapat menyebabkan ketergantungan, baik bagi perokok aktif maupun bagi perokok pasif. Ketergantungan ini dapat menyebabkan berbagai masalah sosial dan psikologis, seperti penurunan kosentrasi, penurunan kebugaran, dan penurunan kesehatan. seperti penurunan kualitas udara, penurunan kualitas air, dan penurunan kualitas tanah. Contoh yang diberikan oleh Mudrikah adalah di Universitas yang ada di Sumatera Utara, terdapat beberapa daerah dan kampus yang memiliki masalah lingkungan yang serius.

Sementara itu, Ketua Program Studi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut, Neila Susanti, M.Si mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan diseminasi nasional yang diselenggarakan oleh Prodi Sosiologi FISIP UNPAD dalam rangka mengimplementasikan kerja sama dengan Prodi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut sekaligus bagian dari implementasi kurikulum merdeka belajar dan kampus merdeka. (MAS/RM)

Konsulat Muda Jepang Motivasi Mahasiswa FIS UIN Sumut untuk Karir dan Studi di Jepang

Deli Serdang. Program Studi Sosiologi Agama bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi Agama melaksanakan seminar Internasional dengan tema “ Budaya Etos Kerja orang Jepang : Kiat Sukses Membangun Karir dan Persiapan Studi di Jepang “ di aula kampus FIS UIN Sumut, Kamis (20/6). Seminar Internasional ini menghadirkan narasumber Konsulat Muda Konjen Jepang di Medan, Mr Asano Shunya didampingi oleh Staf konsulat bidang pendidikan dan kebudayaan, Utari. Kegiatan ini dipandu oleh dosen Prodi Sosiologi Agama, Ahmed Fernanda Desky, M.Si

Ketua HMJ Sosiologi Agama, Fitra Yusdarly Harahap mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan setelah pelantikan beberapa bulan yang lalu. Adapun tema yang diambil ini merupakan keinginan dari teman teman mahasiswa yang ingin mempersiapkan studi lanjutnya di Jepang. Oleh sebab itu melalui seminar ini diharapkan mahasiswa mendapatkan akses informasi bagaimana dapat melanjutkan studinya di Jepang.

Sementara itu Dekan FIS, Dr Nursapia Harahap mengatakan mengapresiasi kegiatan yg dilaksanakan oleh HMJ Sosiologi Agama.karena telah mempersiapkan acara seminar ini dengan sebaiknya terlebih lagi dapat menghadirkan konsulat muda Jepang di Medan ke kampus FIS UIN Sumut. Dia menambahkan tema yang diambil ini merupakan tema yang cukup penting, sebab Jepang sebagai sebuah negara yang maju, tidak terlepas dari budaya etos kerja mereka yang disiplin dan tepat waktu.

Kita harus belajar banyak dari masyarakat Jepang, apalagi soal kedisplinan waktu dan tertib, ini menjadi modal sosial untuk membangun sebuah negara yang maju pula, ” ujar Dr Nursapia harahap, MA. Dia menambahkan, Jepang sebagai negera maju juga tidak melupakan identitas kebudayaannya termasuk nilai dan norma yang berlaku disana, sehingga menjadi kesatuan yang tidak dipisahkan sebagai orang Jepang kemanapun dan dimanapun dia berada.

Selain itu Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UIN Sumut, Prof Dr Katiman, M. Ag sebelum membuka acara ini secara seremonial juga menyebutkan, bahwa negera Jepang merupakan salah satu negera di Asia yang menjadi tujuan pelajar untuk sekolah sampai tingkat Doktor. Oleh sebab itu, melalui seminar internasional ini selain kita mempelajari etos kerja di Jepang, juga harus memberikan akses informasi untuk memperoleh beasiswa pendidikan di Jepang. Oleh sebab itu, tentunya besar harapan tahun yang akan datang, ada alumni maupun dosen FIS yang bisa studi lanjutnya ke negara Jepang.

Konsulat Jepang di Medan, Mr. Asano Shunya dalam pemaparannya kepada ratusan mahasiswa FIS UIN Sumut yang hadir menyebutkan saat ini ada 888 beasiswa dari pemerintah Jepang yang sudah diberikan kepada mahasiswa asal Indonesia dan menurutnya beasiswa ini merupakan beasiswa terbesar di dunia. Sementara untuk jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Jepang sebanyak 5792 mahasiswa. Selain itu dalam konteks demokrasi, Indonesia justru mendapatkan bonus demografi dimana jumlah populasi stabil dan dapat memberangkatkan tenaga kerja, hal ini berbanding terbalik dengan Jepang yang angka kelahirannya menurun mencapai 0.99 di Tokyo sehingga kekurangan tenaga kerja di Jepang. Dia juga membagikan tips bagaimana agar sukses untuk generasi kedepannya

Di Jepang itu membutuhkan tenaga kerja yang banyak, setidaknya ada tiga tips untuk bisa sukses yaitu, tepat waktu, disiplin dan belajar bahasa Jepang, apalagi orang Indonesia itu friendly (ramah) itu jadi modal sosial yang sangat baik, ” ujar Mr Asano Shunya yang sudah lebih dari 2 tahun bertugas di Medan.

Selain itu, Utari staf konsulat juga menyampaikan bahwa di Jepang saat ini ada program beasiswa ” Monbukagakusho” atau MEXT (Ministry of Education, Culture, Sports, Science, and Technology) dimana penerima beasiswa setiap tahunnya sebesar 102 ribu orang. Adapun fasilitas yang didapat antara lain tidak adanya ikatan dinas, bebas biaya pendaftaran, tiket pesawat pulang dan pergi, gratis pembuatan visa pelajar bebas biaya kuliah, matrikulasi dan ujian uang masuk.

” Agar lolos program beasiswa ini juga harus memperhatikan beberapa hal antara lain , mengasah kemampuan bahasa Inggris atau Jepang, mengantisipasi pertanyaan dari pewawancara, mempertajam motivasi belajar di Jepang, memberikan jawaban yang lugas dan tidak memikirkan diri sendiri, ” ujarnya. Hadir dalam kegiatan seminar ini , Wakil Dekan I Dra Retno Sayekti, M.Lis, Wakil Dekan II Dr Abdul Karim Batubara, MA, Wakil Dekan III Yoserizal Saragih, M.Ikom, Kepala Tata Usaha, Dr Rafnitul Hasanah, MA, Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi di lingkungan FIS UIN Sumut, ratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, para dosen dan juga staf kepegawaian.Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama dan pemberian cinderamata (RM)

Persiapan Tugas Akhir, Prodi SA Gelar Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah

Deli Serdang. Program Studi (Prodi) Sosiologi Agama melaksanakan pelatihan penulisan karya ilmiah yang akan dimuat pada jurnal terakreditasi untuk mahasiswa prodi Sosiologi Agama, Rabu (24/04). Kegiatan ini menghadirkan narasumber Agung Suharyanto, M,Si, akademisi dari Universitas Medan Area yang juga merupakan pengelola jurnal di UMA dan Rizki Saputra, M.Sos akademisi dari Universitas Graha Kirana sekaligus sebagai Kepala Bidang dan Publikasi di kampus tersebut.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS), Dr. Nursapia Harahap, MA yang diwakili oleh Wakil Dekan akademik dan kelembagaan, Dra. Retno Sayekti, M.LIs dalam sambutannya menyambut baik kegiatan penulisan artikel ilmiah ini, sebab kegiatan ini sangat diperlukan sebagai penunjang materi khususnya bagi mahasiswa yang mengambil tugas akhirnya artikel jurnal. Dosen Prodi Ilmu Perpustakaan ini pun meminta agar mahasiswa memahami dengan benar apa yang disampaikan oleh kedua narasumber agar artikel yang nanti dipublikasi merupakan artikel yang berkualitas

Tentunya kita berharap, artikel yang akan disusun merupakan artikel yang sesuai dengan standar penulisan dan memahami dengan benar kaidah kaidah etis dalam penulisan, sebab di luar sana ada banyak jurnal predator yang menawarkan publikasi dengan cepat sehingga merusak nama baik instritusi, ” ujar Retno Sayekti.

Rizki sahputra dalam pemaparannya menyebutkan, karya tulis ilmiah harus benar benar memasukkan ide dalam penulisan termasuk masalah dalam penelitian tersebut, ide tersebut dapat dicari dengan mengakses jurnal bereputasi internasional maupun internasional, selanjutnya dengan mengembangkan variabel pembahasan dengan menggunakan tools AI . Sementara itu, Agung Suharyanto menyebutkan bahwan struktur artikel ilmiah penelitian terdiri dari beberapa bagian antara lain judul, baris kepemilikan (author dan alamat), abstrak, kata kunci, pendahuluan, metode penelitian, hasil dan pembahasan, simpulan, ucapan terima kasih (optional) dan daftar pustaka.

Kegiatan pelatihan ini juga turut dihadiri oleh Wakil Dekan II, Dr Abdul Karim Batu Bara, Ketua Prodi Sosiologi Agama, Neila Susanti, M,Si, Sekretaris Prodi, Rholand Muary, M.Si. Kepala Tata Usaha, Dr. Rafnitul Hasanah, MA dan puluhan mahasiswa Sosiologi Agama FIS UIN Sumut. (RM)

Visiting Lecture Dosen SA ke UIN Yogyakarta

Yogyakarta. Dalam rangka membangun relasi akademik dan menambah pengalaman dalam proses belajar dan mengajar, beberapa dosen program Studi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut melakukan vsiting lecture ke prodi Sosiologi Agama UIN Sunankalijaga Yogyakarta 27-29 Februari 2024. Dosen Sosiologi Agama diantaranya Dr Faisal Riza, MA. Dr Suheri Harahap, M. Si dan Aulia Kamal. MA

Dalam paparannya, Dr Faisal riza menyampaikan tentang kajian muslim urban : Gerakan sosial, politik dan ruang yang menyoroti kemunculan gerakan sosial keagamaan dan gerakan politik di kota yang tidak hanya sekedar ideologis.

Banyak nya isu sosial keagamaan yang muncul yang melibatkan struktur ruang, menimbulkan terjadinya perebutan dan negoisasi, maka beberapa gerakan sosial keagamaan muncul di ruang publik, “ ujar Dr Faisal Riza dihadapan puluhan mahasiswa Sosiologi Agama UIN Yogyakarta

Oleh sebab itu, menurutnya gerakan sosial keagamaan yang muncul dapat dianalisis melalui pendekatan teori gerakan sosial. Faisal riza juga mencontohkan penelitiannya yang sudah dipublish di jurnal Sosiologi Agama UIN Yogyakarta terindeks Sinta 2 dengan judul Spatial Conflict, Local Politics and The Presence of Islamic Social Movement: GNPF Ulama in Medan

Selain itu, Aulia Kamal, MA menyampaikan topik materi “ mengurai Persepsi Negatif dalam Konflik Keagamaan”. Dia menyoroti beberapa praktik konflik yang terjadi di masyarakat diantaranya kasus konflik rumah ibadah Kristen (Katolik dan Protestan) di Aceh Singkil yang terjadi berulang kali selama 36 tahun dan muncuk kembali ketegangan yang berakhir pada pembakar rumah ibadah pada 13 Okrober 2015 dan menimbulkan korban jiwa.

Hasil riset yang saya lakukan kenapa konflik itu terjadi karena pada dasarnya terjadi persoalan persepsi negatif, setidaknya ada tiga narasi yang berkembang, yaitu pelanggaran perjanjian, kecurigaan atas kristenisasi dan kelalaian pemerintah daerah, “ ujar Aulia Kamal yang juga sekretaris Unit Penjamin Mutu (UPM) FIS UIN Sumut ini.

Menurutnya ketiga narasasi ini cukup berperan dalam mengkonstruksi dan mengeskalasi konflik, namun tidak relevan sebagai sumber utama konflik, ketiganya dapat berdiri sendiri dalam menjelaskan konstruksi konflik, ketiganya dibangun atas persepsi negatif.

Acara visiting lecture berlangsung interaktif dan juga mahasiswa memberikan pendapat atas fenomena yang serupa terjadi di kampung halamannya maupun yang terjadi di daerah lain. Kegiatan visiting lecture program Studi Sosiologi Agama ini disambut hangat oleh Ketua Prodi Sosiologi Agama UIN Sunankalijaga Yogyakarta, Dr. Siti Kurnia Widiastuti, MA dan dosen lainnya. (RM)

Pelepasan PKL Sosiologi Agama : Perkuat Teori dan Praktik Pengetahuan di Lapangan

Deli Serdang. Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UIN Sumatera Utara, diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dra. Retno Sayekti, M.LIS melepas Praktik Kerja Lapangan (PKL) FIS UIN Sumut Tahun 2024 di auditorium kampus, (15/01). PKL ini diikuti oleh puluhan mahasiswa yang berasal dari Program Studi (Prodi) Sosiologi Agama dan Sejarah Peradaban Islam (SPI).

Wakil Dekan Akademik dan Kelembagaan FIS UIN Sumut, Dra.Retno Sayekti, M.LIS dalam sambutannya mengatakan bahwa PKL ini merupakan bagian dari proses akademik dimana mahasiswa mendapatkan pengalaman baru yang biasanya pengetahuan dan kemampuan didapatkan secara teoritis di ruang kelas, namun pada saat PKL apa yang sudah didapatkan di kampus dapat diterjemahkan dan dipraktikkan di masyarakat.

” Jika selama ini teori dan pengetahuannya di ruang kelas, kali ini coba kita eleborasikan di masyarakat, terutama di lembaga masing-masing, ” ujar Retno yang juga dosen Ilmu Perpustakaan FIS UIN Sumut ini.

Retno juga mengajak agar mahasiswa yang ikut dalam pelaksanaan PKL ini juga memahami apa yang menjadi panduan dan aturan pada masing-masing lembaga tempat PKL, karena jika ada yang tidak mematuhinya agar membawa nama yang jelek bagi kampus. Oleh sebab itu agar sama sama mematuhinya termasuk kedisiplinan untuk mengikuti arahan dari masing-masing lembaga.

Sementara itu, Ketua Prodi Sosiologi Agama, Neila Susanti mengatakan bahwa pelaksanaan PKL 1 Prodi Sosiologi Agama pada tahun ini untuk tempat PKL lebih banyak dan beragam jika dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Dimana tempat PKL tahun 2024 terdapat delapan lembaga baik pemerintah, Non Goverment Organization (NGO) nasional dan internasional serta lembaga organisasi masyarakat baik di Medan maupun di luar kota Medan

Alhamdulillah, untuk tahun ini tempat PKL kita lebih banyak dan beragam program dilakukan, ini menjadi pengalaman yang berharga untuk mahasiswa Sosiologi Agama untuk menimba ilmu pengatahuan secara praksis, ” kata Neila yang juga Dosen Sosiologi Agama FIS UIN Sumut ini.

Neila pun mengingatkan kepada mahasiswa untuk mengaja nilai dan norma yang berlaku di masing-masing lembaga, serta untuk disiplin mengikuti PKL dan juga nantinya mempersiapkan laporan PKL nya termasuk luaran yang sudah ditetapkan oleh kampus. Adapun kedelapan lembaga tersebut antara lain United Nation Hight Commissioner fo Refugees (UNHCR), People Resources and Conservation Foundation (PRCF) Indonesia, SOS Children Village Indonesia , Balai Pelindungan Pelayanan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), Aliansi Sumut Bersatu (ASB), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan, Yayasan Mentari Meraki Asa (YMMA) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pemprov Sumut.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Prodi Sosiologi Agama, Rholand Muary, M.Si, Sekretaris Prodi Sejarah Peradaban Islam, Abdi Mubarak Syam, M.Hum, Ketua Laboratorium, Rahmad Hidayat, MA. Senat Fakultas, Dra Achiriyah, M.Hum . (RM)

Penguatan Nilai Toleransi dan Kemanusiaan dalam Pengabdian Prodi SA di Yayasan Pendidikan Nur Adia

Deli Serdang. Program Studi Sosiologi Agama melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema ” Penguatan Nilai Toleransi dan Kemanusiaan Sebagai Pendekatan Penanggulangan Kekerasan Berbasis Gender ” Kegiatan ini diselenggarakan di Yayasan Pendidikan Nur Adia di Tanjung Selamat Sunggal Deli Serdang, (11/01).

Sekretaris Program Studi Sosiologi Agama, Rholand Muary, M.Si dalam penyampainnya di hadapan puluhan siswa Yayasan Pendidikan Nur Adia mengajak para siswa untuk memahami nilai toleransi dan kemanusiaan, sebab nilai ini menjadi nilai dasar agar toleransi antar sesama manusia dapat terus dipelihara termasuk juga agar setiap siswa perilakunya terhindar dari sikap untuk saling membully satu sama lain.

Banyak ditemukan di sekolah-sekolah perilaku bully kerab terjadi, secara Sosiologis ini akan berdampak pada hubungan pertemanan dan bisa saja berdampak pada psikologis siswa yang menjadi korban perundungan itu, ” ujar Rholand Muary, M.Si

Ketua Yayasan Pendidikan Nur Adia, Drs. Adi Sucipto, M.Ag dalam sambutannya menyambut baik romobongan Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan untuk melakukan pengabdian sekaligus melakukan sosialisasi program studi. Dia pun berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan sehingga kebermanfaatan bagi siswa -siswi ini bisa dirasakan.

Saya ucapkan terima kasih kepada rombongan Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumut, pengabdian dan sosialisasi ini sangat diperlukan, sebab khususnya siswa -siswi kita yang Aliyah sudah mempersiapkan diri untuk melanjutkan di perguruan tinggi, ” ujarnya.

Sementara itu Dekan Fakultas Ilmu Sosial UIN SUmatera Utara, diwakili oleh Wakil Dekan II, Dr. Abdul Karim, MA dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari Yayasan Pendidikan Nur Adia. Dosen Ilmu Perpustakaan ini juga berharap kegiatan berkelanjutan dapat diteruskan dengan Yayasan Pendidikan Nur Adia.

” Kita tunggu putra-putri terbaik Yayasan Nur Adia untuk bisa bergabung di Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara, ” ujarnya disambut riuh puluhan siswa-siswi yang hadir.

Acara pengabdian masyrakat disambut antusias oleh puluhan mahasiswa dan guru yang hadr. Kegiatan ditutup dengan tanya jawab dan foto bersama. (RM)