Manifest Social Camp 2024 Berlangsung Meriah

Deli Serdang. Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi Agama (HMJ-SA) kembali menyelenggarakan acara Malam Keakraban (Makrab) atau dikenal Manifest Social Camp (MSC) setiap tahunnya dengan mengambil bertema “Tiga Hari Bersama, Bermakna Selamanya”. Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan dalam rangka mempererat silaturahmi mahasiswa dan alumni program studi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut. Kegiatan ini diselenggarakan di Villa Amigo Land, Tibrena Mekar dua Sibolangit, Jumat- Sabtu (15-17 Nov 2024). Kepanitiaan dilakukan oleh mahasiswa angkatan 2023 dan dihadiri oleh seratus mahasiswa baru, panitia dan juga alumni

Kegiatan acara makrab atau MSC dimulai didengan kata sambutan hangat dari Ketua Panitia, Adrian Saputra, yang menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat menjadi momen untuk mempererat solidaritas. Kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat soliditas diantara mahasiswa Sosiologi Agama.

Malam Keakraban bukan hanya sekadar acara, tapi ruang bagi kita untuk mengenal lebih dekat teman-teman baru, sekaligus membangun jaringan yang bermanfaat di masa depan,” ujar Adrian dalam sambutannya

Selain itu Ketua Himpunan Mahawiswa Jurusan Sosiologi Agama (HMJ SA), Fitra Yusdarly Harahap, yang menyampaikan beberapa poin diantarnya adalah jiwa kekeluargaan dalam Sosiologi Agama serta membuka acara msc. Dia berharap kegiatan ini dapat menjadi bermakna dan berkesan bagi mahasiswa baru Sosiologi Agama.

MSC (Manifest Social Camp ) ini merupakan kegiatan tahunan yang dinaungi himpunan mahasiswa jurusan sosiologi agama, dikegiatan ini kita bukan cuma mendapatkan have fun saja melainkan jiwa jiwa kekeluargaan juga tetap kita tanamkan selaku mahasiswa jurusan sosiologi agama. kita harus merasa bangga kini telah menjadi bagian keluarga sosiologi agama yang tetap kuat menumbuhkan cinta dan sayang   kekeluargaan, sesuai dengan isi dari sosiologi itu sendiri” ujar Fitrah dalam sambutan beliau.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi perkenalan dari para peserta dan panitia perdivisi. Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk mengikuti berbagai permainan interaktif yang dirancang untuk meningkatkan kerja sama dan keakraban. Salah satu permainan favorit adalah seperti balon jangan jatuh, mengoper pipet kedalam botol, lempar balon air pakai sarung, dan balon joget, yang berhasil menciptakan gelak tawa dan suasana akrab.

Besok malamnya, acara utama berupa pentas seni digelar. Setiap kelompok menampilkan kreativitas mereka melalui drama, musik, hingga tarian tradisional. Penampilan grup musik akustik dari panitia sukses mencairkan suasana dan menghibur para peserta.

Saya sangat senang bisa mengikuti Makrab ini. Awalnya sempat ragu untuk datang, tapi ternyata seru sekali dan saya jadi lebih mengenal teman-teman seangkatan,” kata Agung Sigit, salah satu mahasiswa baru.

Di akhir acara, api unggun dinyalakan sebagai simbol kebersamaan. Sambil berkumpul di sekitar api unggun, peserta berbagi cerita, pengalaman, dan harapan mereka selama menjadi mahasiswa. Suasana semakin syahdu dengan nyanyian bersama diiringi petikan gitar.

Malam Keakraban/MSC ditutup pada Minggu siang dengan sesi refleksi dan evaluasi. Ketua panitia, Adrian Saputra, berharap acara ini dapat memberikan kesan mendalam bagi seluruh peserta.

Kami ingin semua yang hadir di sini merasa diterima sebagai bagian dari keluarga besar program studi ini,” ucap Adrian.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari peserta maupun dosen. dengan suksesnya Makrab tahun ini, HMJ SA berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan serupa di setiap tahunnya.

Ketua Program Studi Agama, Neila Susanti, M.Si mengatakan kegiatan ini menjadi kegiatan tahunan, menjadi wadah silaturahmi antar generasi Sosiologi Agama. Untuk keseruan kegiatan dapat dilihat di instagram soiologiagama_uinsumut. (SM)

Mahasiswa SA Ikuti Lokakarya Moderasi Beragama Lintas Iman

Prodi Sosiologi Agama UIN Sumatera Utara mengapresiasi kegitan lokakarya Moderasi Beragama Generasi Muda Lintas Imam yang diselenggarakan oleh Moderamen GBKP yang diselenggarakan pada tanggal 18-19 Oktober 2024 di wisma BKKBN Sumatera Utara. Bentuk dukungan ini dengan mengirimkan peserta dari unsur mahasiswa prodi Sosiologi Agama sebanyak delapan mahasiswa semester V yaitu Devin Shafiq Pramana, Rahmatun Bangun Situmorang, Faiz Afzah Ihsan, Irfan Arya Hasibuan, Mohammad Irfan Danu, Cindy Aulia, Fatrya Handewi, Lyra Ella Sephira

Salah seorang narasumber pada kegiatan ini, Pdr Dr Kalyinsius Jawak, M.Si menjelaskan konsep moderasi beragama dalam perspektif Kristen dan dosen Sosiologi Agama FIS UIN Sumut, Dr Faisal Riza berbicara tentang Moderasi Beragama dalam perspektif Islam, dan narasumber terakhir mewakili Kapolda Sumatera Utara yang berbicara tentang pencegahan dan tangkal paham radikalisme di Sumatera Utara.

Para peserta sangat atusias dengan adanya kegiatan ini yg berlangsung selama 2 hari 1 malam dan di tanggal 19 pada hari sabtu para peserta berangkat ke pesantren Al Hidayah untuk berkunjung yang dimana kita ketahui bahwasanya pesantren tersebut adalah pesantren yang didirikan oleh mantan narapidana aksi terorisme, jadi kunjungan kami ini bermaksud untuk mengetahui gimana kehidupan mantan narapidana aksi terorisme setelah bertaubat dan memilih jalan yang benar untuk keberlangsungan hidup mereka.

Adapun pembelajaran serta ilmu yang sangat berharga bagi kami sebagai Mahasiswa Sosiologi Agama dalam kegiatan tersebut salah satunya yakni pengetahuan tentang bagaimana cara bergama dengan baik dan benar di tengah semakin banyaknya keberagaman yang ada di Indonesia.

Alvira Wiabda Terpilih KKN Internasional di Malaysia

Medan. Mahasiswa Sosiologi Agama, Alvira Wiabda Sari Tambunan berhasil lolos seleksi dalam mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional 2024 oleh UIN Sumatera Utara. Alvira sendiri merapakan satu dari 25 mahasiswa se UIN Sumatera Utara yang diberangkatkan dalam pengambdiannya di Malaysia.

Program KKN sendiri merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan mahasiswa sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang tertera dalam tridharma perguruan tinggi. UINSU pada tahun ini memiliki 5 jenis program KKN seperti KKN Reguler, KKN Melayau Serumpun, KKN BKS PTN Barat, KKN Moderasi Beragama, dan KKN Internasional. Ini merupakan tahun pertama dilaksanakannya KKN Internasional yang berlokasi di Malaysia. Mahasiswa yang lulus seleksi untuk mengikuti KKN Internasional ini terdapat 25 orang tetapi semuanya tidak ditempatkan pada satu lokasi KKN saja melainkan dibagi menjadi 9 tempat, dimana setiap kelompok terdiri 2-6 mahasiswa. Penempatan lokasi KKN ini merupakan lokasi Sanggar Bimbingan atau sekolah khusus yang dibuat oleh KBRI atau Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk anak-anak asal Indonesia yang tidak mendapatkan akses pendidikan karena adanya beberapa faktor. Maka, dengan adanya program KKN Internasional ini merupakan proses pengabdian kepada masyarakat Indonesia tetapi berlokasi di negara orang.

Alvira Wiabda Sari Tambunan sendiri ditempatkan di Kelana Jaya, Selangor yang merupakan kawasan Chinese namun juga ada warga Indonesia disana. Maka dibangunlah Sanggar Bimbingan untuk anak Indonesia di daerah Kelana Jaya ini. Sanggar Bimbingan ini baru berjalan sekitar 3 bulan.

Kegiatan yang saya lakukan sebagai bentuk kegiatan KKN adalah memberi pengajaran dengan membuat metode pembelajaran yang terbaru agar anak-anak semangat untuk belajar, ” ujar Alvira

Dia menambahkan kegiatan belajar mengajar dimulai dari pukul 07.00-17.00 WIB yang dimana anak-anak diajarkan untuk terbiasa melakukan sholat, tidur siang, makan, dan belajar pada waktu yang sudah ditentukan berdasarkan keperluan pada umumnya. Jadi, selama sebulan disini harus membuat inovasi baru seperti membuat desain spanduk, membuat modul pembelajaran, membangun hubungan dengan orangtua murid dan juga memahami kondisi yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia yang berada di Malaysia. Setiap Sanggar Bimbingan sendiri itu berbeda kegiatan proses kegiatan KKN-Nya mulai dari cara mengajar tergantung pada kesesuaian kebutuhan pada setiap Sanggar Bimbingan tersebut (AW)

Selamat Datang Mahasiswa Baru Sosiologi Agama 2024

Deli Serdang. Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara melakukan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) di kampus UIN Tuntungan sejak tanggal 2-4 September 2024. Dekan Fakultas Ilmu Sosial, Dr Nursapia Harahap, MA dalam sambutannya mengucapkan selamat datang di kampus Fakultas Ilmu Sosial. Dia mengajak mahasiswa untuk bersyukur atas capaiannya menjadi mahasiswa karena tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk dapat mengakses pendidikan sampai ke perguruan tinggi negeri.

Kami ucapkan selamat datang, anak-anak kami calon pemimpin di masa yang akan datang, walaupun diantara kalian ini datangnya dari pelosok kampung, jangan minder karena kesuksesan itu bisa diraih dengan belajar sunguh-sungguh, ” ujar Dekan FIS UIN Sumut yang juga dosen Ilmu Komunikasi ini.

Sementara itu Ketua Program Studi Sosiologi Agama, Neila Susanti, M.Si juga pada sesi khusus dengan mahasiswa baru angkatan 2024 juga menyambut kedatangan mahasiswa baru Sosiologi Agama dengan ungkapan rasa syukur karena sudah melawati masa ujian dan pemberkasan. Dia pun mengajak agar mahasiswa juga belajar memahami budaya akademik kampus dan jangan segan-segan bertanya kepada pengelola program studi ataupun senior sosiologi agama.

Mahasiswa baru harus sudah mempersiapkan diri bahwa kalian statusnya hari ini adalah mahasiswa bukan anak sekolahan lagi, maka dari itu harus berfikit lebih kritis dan punya pengetahuan yang luas dan tentunya perlu pergaulan sosial, ” ujar Neila yang didampingi oleh Sekretaris Prodi, Rholand Muary, M.Si

Selain itu acara pengenalan ini juga diisi dengan materi dan motivasi dari salah seorang alumni Sosiologi Agama angkatan 2017, Eva Indriani, S.Sos. Eva sendiri merupakan alumni angkatan pertama yang saat ini berkecimpung dalam dunia advokasi khususnya perempuan. Eva dalam sambutannya mengajak mahasiswa Sosiologi Agama untuk memiliki kemampuan dan keterampilan untuk persiapan nantinya setelah tamat.

Maka dari itu, mahasiswa harus sudah memiliki pengalaman saat kuliah, dirinya juga menyebut bahwa dosen-dosen di Sosiologi Agama juga kerab mengajak mahasiswa untuk menimba ilmu pada saat kegiatan luar kampus, dengan melakukan kunjungan ataupun riset yang berkaitan dengan mata kuliah. Hadir juga dalam pengenalan ini alumni SA angkatan 2020, Mudrika Aulia Sitepu, Ardi Nurwahyu, Widya Permita Sari (RM)

Mudrika Aulia Sitepu Wakili UIN Sumut jadi Pembicara Desiminasi Nasional Unpad Bandung

Mudrika Aulia Sitepu, Mahasiswa prodi Sosiologi Agama menjadi narasumber nasional yang diselenggarakan oleh Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran Bandung melalui daring, Kamis (20/06). Acara Desiminasi Nasional ini mengambil tema ” “Analisis Masalah Sosial Berbasis Problem, Cause, Effect Analysis” telah berlangsung dengan sukses.

Acara ini dihadiri oleh berbagai perwakilan dari berbagai universitas dan institusi di Indonesia diantaranya Universitas Bengkulu, Universitas Syah Kuala, Universitas Udayana dan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Mudrikah Aulia Sitepu, seorang perwakilan dari UIN Sumatera Utara, mengangkat isu “Enequal Education, Environmental Problem, dan Health Care” dalam acara tersebut. Mudrikah mengalisis isu-isu tersebut dengan pendekatan Problem Cause dan Effect Analysis.

Mudrikah memulai presentasinya dengan menjelaskan bahwa Enequal Education merupakan masalah sosial yang sangat penting di Indonesia, menurut Mudrikah tantangan yang dihadapi Indonesia dalam kesetaraan pendidikan yaitu: penurunan gaji untuk tenaga honorer, Kurangnya sekolah infusi (sekolah untuk disabilitas), Isu kenaikan UKT, Penurunan kualitas sarana dan prasarana, Ketidakmerataan pendidikan di masyarakat, Kurangnya tenaga pendidik yang berkualitas, Beasiswa tidak tepat sasaran, Kurikulum yang tidak menentu, Rendahnya motivasi untuk melajutkan pendidikan. Isu beasiswa tidak tepat sasaran ini dapat terjadi karena tidak adanya transparansi dari awal pendaftaran dan pengumuman hasil lolos seleksi dari pihak lembaga penyelenggara program beasiswa khusunya beasiswa tidak mampu dari pemerintah.

Kemudian pemerintah tidak mensurvei atau me refresh dan memperbarui ulang data-data siswa maupun mahasiswa yang mungkin tidak tepat sasaran dan yang paling mirisnya itu info mengenai beasiswa hanya di bagikan kepada pihak-pihak terdekat dan tidak tersosialisasikan dengan baik. Dampak yang ditimbulkan yaitu besiswa tidak tepat sasaran dan banyak sekali anak yang tidak melanjutkan pendidikan hingga karena masalah biaya terutama di Sumatera Utara. Mudrikah menjelaskan bahwa Enequal Education dapat menyebabkan berbagai masalah sosial, seperti penurunan kualitas pendidikan, penurunan kesadaran masyarakat, dan penurunan kemampuan masyarakat.

Terdapat beberapa daerah yang memiliki akses pendidikan yang kurang. Misalnya, di Kabupaten Deli Serdang, terdapat beberapa desa yang tidak memiliki sekolah yang layak. Hal ini menyebabkan anak-anak di daerah tersebut tidak dapat mengakses pendidikan yang layak, ” ujar Mudrika memberikan contoh ketimpangan dalam akses pendidikan di wilayahnya.

Mudrikah menambahkan bahwa Environmental Problem adalah masalah sosial yang sangat penting di Indonesia, terutama di Sumatera Utara. Mudrikah menjelaskan bahwa Environmental Problem dalam hal ini isu merokok dapat menyebabkan berbagai masalah sosial. Merokok bukan hanya permasalah untuk 1 orang saja atau si perokok melaikan menjadi masalah jika dampak yang tercipta itu menyeret orang banyak orang. Dari hal ini terdapat kasus di Indonesia diantaranya “ Pria 23 tahun mengalami paru paru bocor” yang kedua “ kasus anak 3 tahun kecanduan merokok di Jogja” terakhir ada kasus “ Bocah di Sukabumi kecanduan merokok 2 bungkus perhari” Merokok dapat menjadi masalah sosial di masyarakay karena : Merokok menjadi masalah sosial di masyarakat karena beberapa alasan berikut: Dampak Negatif pada Kesehatan: Merokok memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan, terutama bagi remaja.

Asap rokok mengandung berbagai zat berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kanker, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru. Ketergantungan: Merokok dapat menyebabkan ketergantungan, baik bagi perokok aktif maupun bagi perokok pasif. Ketergantungan ini dapat menyebabkan berbagai masalah sosial dan psikologis, seperti penurunan kosentrasi, penurunan kebugaran, dan penurunan kesehatan. seperti penurunan kualitas udara, penurunan kualitas air, dan penurunan kualitas tanah. Contoh yang diberikan oleh Mudrikah adalah di Universitas yang ada di Sumatera Utara, terdapat beberapa daerah dan kampus yang memiliki masalah lingkungan yang serius.

Sementara itu, Ketua Program Studi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut, Neila Susanti, M.Si mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan diseminasi nasional yang diselenggarakan oleh Prodi Sosiologi FISIP UNPAD dalam rangka mengimplementasikan kerja sama dengan Prodi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut sekaligus bagian dari implementasi kurikulum merdeka belajar dan kampus merdeka. (MAS/RM)

Konsulat Muda Jepang Motivasi Mahasiswa FIS UIN Sumut untuk Karir dan Studi di Jepang

Deli Serdang. Program Studi Sosiologi Agama bekerja sama dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sosiologi Agama melaksanakan seminar Internasional dengan tema “ Budaya Etos Kerja orang Jepang : Kiat Sukses Membangun Karir dan Persiapan Studi di Jepang “ di aula kampus FIS UIN Sumut, Kamis (20/6). Seminar Internasional ini menghadirkan narasumber Konsulat Muda Konjen Jepang di Medan, Mr Asano Shunya didampingi oleh Staf konsulat bidang pendidikan dan kebudayaan, Utari. Kegiatan ini dipandu oleh dosen Prodi Sosiologi Agama, Ahmed Fernanda Desky, M.Si

Ketua HMJ Sosiologi Agama, Fitra Yusdarly Harahap mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan setelah pelantikan beberapa bulan yang lalu. Adapun tema yang diambil ini merupakan keinginan dari teman teman mahasiswa yang ingin mempersiapkan studi lanjutnya di Jepang. Oleh sebab itu melalui seminar ini diharapkan mahasiswa mendapatkan akses informasi bagaimana dapat melanjutkan studinya di Jepang.

Sementara itu Dekan FIS, Dr Nursapia Harahap mengatakan mengapresiasi kegiatan yg dilaksanakan oleh HMJ Sosiologi Agama.karena telah mempersiapkan acara seminar ini dengan sebaiknya terlebih lagi dapat menghadirkan konsulat muda Jepang di Medan ke kampus FIS UIN Sumut. Dia menambahkan tema yang diambil ini merupakan tema yang cukup penting, sebab Jepang sebagai sebuah negara yang maju, tidak terlepas dari budaya etos kerja mereka yang disiplin dan tepat waktu.

Kita harus belajar banyak dari masyarakat Jepang, apalagi soal kedisplinan waktu dan tertib, ini menjadi modal sosial untuk membangun sebuah negara yang maju pula, ” ujar Dr Nursapia harahap, MA. Dia menambahkan, Jepang sebagai negera maju juga tidak melupakan identitas kebudayaannya termasuk nilai dan norma yang berlaku disana, sehingga menjadi kesatuan yang tidak dipisahkan sebagai orang Jepang kemanapun dan dimanapun dia berada.

Selain itu Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UIN Sumut, Prof Dr Katiman, M. Ag sebelum membuka acara ini secara seremonial juga menyebutkan, bahwa negera Jepang merupakan salah satu negera di Asia yang menjadi tujuan pelajar untuk sekolah sampai tingkat Doktor. Oleh sebab itu, melalui seminar internasional ini selain kita mempelajari etos kerja di Jepang, juga harus memberikan akses informasi untuk memperoleh beasiswa pendidikan di Jepang. Oleh sebab itu, tentunya besar harapan tahun yang akan datang, ada alumni maupun dosen FIS yang bisa studi lanjutnya ke negara Jepang.

Konsulat Jepang di Medan, Mr. Asano Shunya dalam pemaparannya kepada ratusan mahasiswa FIS UIN Sumut yang hadir menyebutkan saat ini ada 888 beasiswa dari pemerintah Jepang yang sudah diberikan kepada mahasiswa asal Indonesia dan menurutnya beasiswa ini merupakan beasiswa terbesar di dunia. Sementara untuk jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Jepang sebanyak 5792 mahasiswa. Selain itu dalam konteks demokrasi, Indonesia justru mendapatkan bonus demografi dimana jumlah populasi stabil dan dapat memberangkatkan tenaga kerja, hal ini berbanding terbalik dengan Jepang yang angka kelahirannya menurun mencapai 0.99 di Tokyo sehingga kekurangan tenaga kerja di Jepang. Dia juga membagikan tips bagaimana agar sukses untuk generasi kedepannya

Di Jepang itu membutuhkan tenaga kerja yang banyak, setidaknya ada tiga tips untuk bisa sukses yaitu, tepat waktu, disiplin dan belajar bahasa Jepang, apalagi orang Indonesia itu friendly (ramah) itu jadi modal sosial yang sangat baik, ” ujar Mr Asano Shunya yang sudah lebih dari 2 tahun bertugas di Medan.

Selain itu, Utari staf konsulat juga menyampaikan bahwa di Jepang saat ini ada program beasiswa ” Monbukagakusho” atau MEXT (Ministry of Education, Culture, Sports, Science, and Technology) dimana penerima beasiswa setiap tahunnya sebesar 102 ribu orang. Adapun fasilitas yang didapat antara lain tidak adanya ikatan dinas, bebas biaya pendaftaran, tiket pesawat pulang dan pergi, gratis pembuatan visa pelajar bebas biaya kuliah, matrikulasi dan ujian uang masuk.

” Agar lolos program beasiswa ini juga harus memperhatikan beberapa hal antara lain , mengasah kemampuan bahasa Inggris atau Jepang, mengantisipasi pertanyaan dari pewawancara, mempertajam motivasi belajar di Jepang, memberikan jawaban yang lugas dan tidak memikirkan diri sendiri, ” ujarnya. Hadir dalam kegiatan seminar ini , Wakil Dekan I Dra Retno Sayekti, M.Lis, Wakil Dekan II Dr Abdul Karim Batubara, MA, Wakil Dekan III Yoserizal Saragih, M.Ikom, Kepala Tata Usaha, Dr Rafnitul Hasanah, MA, Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi di lingkungan FIS UIN Sumut, ratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial, para dosen dan juga staf kepegawaian.Kegiatan ini ditutup dengan foto bersama dan pemberian cinderamata (RM)

Mahasiswa SA Rebut Juara di Porseni FIS 2024

Deli Serdang. Mahasiswa Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ilmu Sosial merebut juara dalam ajang Pekan Olah Raga dan Seni (Porseni ) Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan tahun 2024. Adapun kategori pertandingan yang dijuarai yakni bola kaki, catur dan tenis meja, pop solo dari sembilan cabang yang dikompetisikan yg lainnya yakni film pendek, puitisasi, stand up comedy, story telling, monolog dan karya tulis ilmiah. Kegiatan ini dilaksanakan di kampus FIS UIN Sumut, (30/04)

Adapun mahasiswa program studi Sosiologi Agama yang menjuarai pada ajang porseni FIS 2024 antara lain, Widya Permita Sari juara 1 pop solo, tim kesebelasan bola kaki Sosiologi Agama juara 1, Rahmad juara 1 tenis meja dan Rizki Kurniawan juara 1 kategori catur. Ketua Program Studi Sosiologi Agama, Neila Susanti, M,Si mengucapkan selamat atas pretasi dalam bidang seni dan olah raga yang yang sudah diperoleh dan tentunya bakal dan skill juga harus terus ditingkatkan agar bisa berkompetisi diajang yang lebih nasional untuk mengharumkan nama prodi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut. (RM)

Prodi SA Jajaki Kerja Sama dengan KN LWF

Pematang Siantar. Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara menjajaki kerja sama kembali dengan Komite Nasional (KN) Luthreran Word Federations (LWF) di kantornya saat undangan diskusi Membuka Pertemuan Lintas Agama untuk Meningkatkan Toleransi dan Hak Asasi Manusia di Sumatera Utara (16/04)

Dalam pembukaan acara, Rev Dedi Pardosi, Direktur KN-LWF, menyambut para peserta dan menggarisbawahi pentingnya dialog antaragama dalam memperjuangkan perdamaian dan kerukunan. Partisipan yang hadir berasal dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, mahasiswa, dan perwakilan organisasi keagamaan. Pertemuan ini menjadi forum bagi para peserta untuk saling berbagi cerita tentang pengalaman mereka dalam menjaga keberagaman, mengatasi tantangan dalam dialog antaragama, dan mendorong inisiatif-inisiatif yang memperjuangkan toleransi dan hak asasi manusia. Langkah awal kolaborasi dengan organisasi Inclusive Citizenship and Human Rights (ICHR) dari Norwegia juga diumumkan, dengan tujuan meningkatkan inklusi minoritas agama di wilayah yang dilanda konflik di beberapa negara.

ICHR menyambut baik pengalaman dari Indonesia, khususnya Sumatera Utara, sebagai sumber daya berharga untuk kursus online mereka yang bertujuan untuk memperluas pemahaman tentang hak asasi manusia dan keragaman agama. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan langkah konkret dalam memperjuangkan perdamaian dan kerukunan di Indonesia serta menjadi model bagi upaya serupa di wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa.Dosen Prodi Sosiologi Agama yang hadir dalam kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Program Studi Sosiologi Agama, Rholand Muary, M.Si dan dosen senior Sosiologi Agama, Dr Irwansyah, M.Ag. (RM/Ist)

Pelepasan PKL Sosiologi Agama : Perkuat Teori dan Praktik Pengetahuan di Lapangan

Deli Serdang. Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UIN Sumatera Utara, diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dra. Retno Sayekti, M.LIS melepas Praktik Kerja Lapangan (PKL) FIS UIN Sumut Tahun 2024 di auditorium kampus, (15/01). PKL ini diikuti oleh puluhan mahasiswa yang berasal dari Program Studi (Prodi) Sosiologi Agama dan Sejarah Peradaban Islam (SPI).

Wakil Dekan Akademik dan Kelembagaan FIS UIN Sumut, Dra.Retno Sayekti, M.LIS dalam sambutannya mengatakan bahwa PKL ini merupakan bagian dari proses akademik dimana mahasiswa mendapatkan pengalaman baru yang biasanya pengetahuan dan kemampuan didapatkan secara teoritis di ruang kelas, namun pada saat PKL apa yang sudah didapatkan di kampus dapat diterjemahkan dan dipraktikkan di masyarakat.

” Jika selama ini teori dan pengetahuannya di ruang kelas, kali ini coba kita eleborasikan di masyarakat, terutama di lembaga masing-masing, ” ujar Retno yang juga dosen Ilmu Perpustakaan FIS UIN Sumut ini.

Retno juga mengajak agar mahasiswa yang ikut dalam pelaksanaan PKL ini juga memahami apa yang menjadi panduan dan aturan pada masing-masing lembaga tempat PKL, karena jika ada yang tidak mematuhinya agar membawa nama yang jelek bagi kampus. Oleh sebab itu agar sama sama mematuhinya termasuk kedisiplinan untuk mengikuti arahan dari masing-masing lembaga.

Sementara itu, Ketua Prodi Sosiologi Agama, Neila Susanti mengatakan bahwa pelaksanaan PKL 1 Prodi Sosiologi Agama pada tahun ini untuk tempat PKL lebih banyak dan beragam jika dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Dimana tempat PKL tahun 2024 terdapat delapan lembaga baik pemerintah, Non Goverment Organization (NGO) nasional dan internasional serta lembaga organisasi masyarakat baik di Medan maupun di luar kota Medan

Alhamdulillah, untuk tahun ini tempat PKL kita lebih banyak dan beragam program dilakukan, ini menjadi pengalaman yang berharga untuk mahasiswa Sosiologi Agama untuk menimba ilmu pengatahuan secara praksis, ” kata Neila yang juga Dosen Sosiologi Agama FIS UIN Sumut ini.

Neila pun mengingatkan kepada mahasiswa untuk mengaja nilai dan norma yang berlaku di masing-masing lembaga, serta untuk disiplin mengikuti PKL dan juga nantinya mempersiapkan laporan PKL nya termasuk luaran yang sudah ditetapkan oleh kampus. Adapun kedelapan lembaga tersebut antara lain United Nation Hight Commissioner fo Refugees (UNHCR), People Resources and Conservation Foundation (PRCF) Indonesia, SOS Children Village Indonesia , Balai Pelindungan Pelayanan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), Aliansi Sumut Bersatu (ASB), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan, Yayasan Mentari Meraki Asa (YMMA) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Pemprov Sumut.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Prodi Sosiologi Agama, Rholand Muary, M.Si, Sekretaris Prodi Sejarah Peradaban Islam, Abdi Mubarak Syam, M.Hum, Ketua Laboratorium, Rahmad Hidayat, MA. Senat Fakultas, Dra Achiriyah, M.Hum . (RM)

Fitra Yusdarli Harahap, Nahkoda Baru HMJ Sosiologi Agama

Deli Serdang. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Progam Studi Sosiologi Agama menggelar pemilihan Ketua Umum HMJ Sosiologi Agama periodesasi 2024-2025 yang berlangsung di Auditorium Fakultas Ilmu Sosial UIN Sumatera Utara Medan, Selasa (09/01). Pemilihan ini, berjalan dengan baik dan demokratis. Dalam proses musyawarah perwakilan mahasiswa SA, Fitra Yusdari Harahap terpilih sebagai Ketua HMJ menahkodai organisasi intra kampus Prodi Sosiologi Agama ini.

Ketua Program Studi Sosiologi Agama, Neila Susanti, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa dalam proses pemilihan Ketua HMJ ini merupakan hal biasa dalam rangka regenerasi organisasi dan kepemimpinan, sebab periode sebelumnya sudah akan memasuki semester akhir yang akan banyak disibukkan dengan tugas akhir. Maka dari itu siapa pun yang akan melanjutkan tokat estafet kepemimpinan hendaknya amanah dan membawa nama baik Prodi Sosiologi Agama agar dikenal oleh masyarakat luas

Semoga dengan terpilihnya ketua umum yang baru, HMJ Sosiologi Agama dapat menjadi organisasi yang lebih aktif dan berkontribusi positif bagi masyarakat, ” ujar Neila Susanti, M.Si.

Atas nama Progam Studi Sosiologi Agama FIS UIN Sumut, juga berterima kasih atas amanah yang sudah dikerjakan oleh pengurus HMJ Sosiologi Agama Periodesasi 2022-2033 yang dipimpin oleh Rizki Kurniawan dan pengurus lainnya. Semoga perbaikan dalam meningkat kemampuan organisasi dapat lebih baik pada periodesasi mendatang.

Sementara itu Dekan Fakultas Ilmu Sosial yang diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, M. Yoserizal Saragih, M.Ikom mengatakan dalam proses ini, mahasiswa SA yang hadir merupakan saudara yang serumpun . Oleh sebab itu dengan adanya kompetisi pemilihan calon ketua umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi Agama ini jangan sampai membuat peserta memutuskan persaudaraan. Dengan kata lain siapa pun yang terpilih menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi harus bisa merangkul seluruh mahasiswa Sosiologi Agama untuk terus menjalin persaudaraan kita ini.

Pemilihan ketua umum HMJ ini tidak boleh membuat kita saling bermusuhan. Siapa pun yang terpilih harus bisa merangkul seluruh mahasiswa Sosiologi Agama,” ujar M. Yoserizal Saragih.

Fitra Yusdarly Harahap dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada seluruh mahasiswa Prodi Sosiologi Agama yang telah memberikan kepercayaan kepadanya. Ia juga berjanji akan menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya.

Tidak perlu banyak kata-kata yang perlu bukti nyata, tidak perlu banyak visi misi yang hanya perlu aksi. ” ujar Fitra.

Pada pemilihan kali ini, terdapat dua calon kandidat yang memperebutkan kursi ketua umum, yaitu Fitra Yusdarly Harahap (semester 5) dan Rahma Noviana Damanik (semester 5). Kedua calon kandidat tersebut sama-sama memiliki visi dan misi yang baik untuk memajukan HMJ Sosiologi Agama. Adapun pimpinan sidang dalam proses pemilihan ini yakni Alvira Wiabda Tambunan, Habibina Menatri dan Nurhafani (AW/RM).