Dosen Prodi Sosiologi Agama, Dr Faisal Riza, MA Menjadi Pembicara Pada Konferensi Internasional Jewish Christian Muslim (JSM) Di Manila

Manila. Dosen Program Studi Sosiologi Agama, Dr. Faisal Riza, MA menjadi pembicara pada konferensi Internasional di Manila, Filipina yang diselenggarakan oleh Jewish Christian Muslim (JSM) pada tanggal 5-12 February 2024 . Acara ini dilaksanakan di Shalom Hotel Manila 1660 L.M. Guerroro St, Malate, Manila,1004 Metro Manila. Konferensi tahunan ini mengusung tema “Understanding and standing up for the Displaced”, Memahami dan berdiri mendukung para pengungsi. Tema ini menuntut peran agama untuk berkontribusi pada peristiwa kemanusiaan, mengingat banyak pengungsi datang dari negara mayoritas muslim.

Dia mengatakan bawah dunia sedang dipenuhi dengan banyak peristiwa pengungsian yang disebabkan oleh banyak hal seperti perang, kebijakan pembangunan politik, krisis iklim, dan lain-lain. Sudan, Palestina, Irak, Afghanistan, dan Rohingnya. Dengan demikian, perpindahan penduduk berdampak pada banyak aspek kualitas hidup manusia, baik terhadap rencana pembangunan nasional maupun pembangunan individu manusia. Ini juga berdampak pada keamanan nasional dan keamanan pribadi. Hal ini mempengaruhi hubungan antar negara tetangga, diskusi Dewan Keamanan PBB, dan proses perdamaian. secara sederhana pemahaman dan penyelesaian pengungsian sangat penting bagi pembangunan, perdamaian, dan keamanan.

Meskipun mobilitas ini telah dianalisis secara luas dalam kaitannya dengan proses sekuler, peran agama menjadi semakin jelas tertuntut karena pengungsi itu adalah orang beragama, ” ujar Dr. Faisal Riza, MA

Dia menambahkan, Pada konferensi 3 Agama di Manila ini juga memberikan naskah akademis dalam bentuk makalah dengan judul makalah Addressing Displacement from an Islamic Perspective: Bayt, Hijrah, and amȃn. Meskipun Konvensi, Protokol, dan Prinsip-Prinsip Panduan memberikan kerangka perlindungan bagi para pengungsi, Islam, sebagaimana ditafsirkan oleh berbagai sarjana, juga dapat menawarkan kerangka kerja potensial dan solusi inovatif bagi para pengungsi. Misalnya, hak atas suaka dianggap diakui oleh banyak orang dalam Islam. Agama ini mempromosikan prinsip-prinsip kemanusiaan dan memandang pemberian suaka sebagai tugas para pemimpin politik dalam komunitas Muslim.

Konferensi internasional ini diselenggarakan oleh United Evangelical Mission (VEM) yang merupakan lembaga internasional yang konsern pada misi memajukan dan membela hak asasi manusia, mendukung inisiatif untuk menyelesaikan konflik secara damai, mengupaya untuk mencapai kondisi ekonomi yang adil dan tata kelola yang baik serta melindungi lingkungan.(FR/RM)